Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

3 Refleksi Penerapan Pameran Karya sebagai Asesmen Belajar Murid di Sekolah Cikal

Kompas.com - 22/05/2023, 19:46 WIB
Inang Jalaludin Shofihara,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Yayasan Cinta Keluarga terus berupaya menghadirkan pendidikan berbasis kompetensi dan personalisasi dengan kurikulum Cikal 5 Stars Competencies atau Kompetensi 5 Bintang yang memprioritaskan anak sebagai pusat pendidikan sejak 1999.

Visi itu diwujudkan dan menjadi keunggulan terbaik dari lembaga pendidikan Rumah Main Cikal, Sekolah Cikal, dan Pendidikan Inklusi Cikal.

Tak hanya menjadi pionir pendidikan berbasis kompetensi, Cikal juga menjadi pionir pameran karya sebagai asesmen pembelajaran murid untuk mendukung setiap anak menunjukkan keunikan diri dan menikmati proses belajarnya.

3 Refesi penerapan pameran karya di Cikal 

Untuk lebih mengetahui dampak pelaksanaan pameran terhadap murid, berikut tiga refleksi dari penerapan pameran karya oleh Cikal sebagai asesmen pembelajaran terhadap pengembangan diri anak.

Baca juga: Orangtua, Ini 3 Alasan Anak Usia Dini Perlu Sekolah dari Rumah Main Cikal

1. Asesmen yang menekankan proses belajar anak

Head of School Cikal Tari Sandjojo mengatakan, penetapan pameran karya sebagai bentuk asesmen pembelajaran menekankan pada serangkaian proses belajar anak dan tidak hanya hasil pembelajaran saja sebagaimana paper and pencil test pada masa lampau.

“Pameran karya itu tidak seperti paper and pencil test atau asesmen tradisional lainnya yang mengutamakan hasil pembelajaran saja,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (22/5/2023).

Dalam hal ini, kata dia, asesmen dalam bentuk pameran karya menekankan pada proses belajar anak yang memiliki bobot sama pentingnya dengan hasil akhir.

Tari menjelaskan, penerapan asesmen pembelajaran dalam bentuk pameran karya di Sekolah Cikal menjadi sebuah cara untuk mendorong anak-anak dapat berkarya dengan keunikannya masing-masing. 

Dengan penerapan pameran, berbagai kreativitas, ide, dan gagasan yang berbeda antara satu anak dengan lainnya akan terlihat.

Baca juga: Lahirkan Pribadi Unggul Masa Depan, Sekolah Cikal Terapkan Pendidikan Berbasis Kompetensi

“Jika kita mau mendorong anak-anak agar tetap bisa berkarya pada masa depan dengan keunikan masing-masing, maka penting untuk mereka memahami dan menerima keunikan diri dan menikmati proses belajar,” katanya.

Halaman:
Baca tentang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com