Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Wisuda TK-SMA, Psikolog Sekolah Cikal Sampaikan Pandangan Ini

Kompas.com - 15/07/2023, 09:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan publik terkait pelaksanaan wisuda jenjang TK-SMA yang memberatkan.

Bahkan kesannya menghilangkan makna atau esensi wisuda yang sebenarnya bagi jenjang pendidikan tinggi.

Tentu hal itu membuat banyak pihak mengungkapkan opini dan pandangannya sebagai bagian dari refleksi bersama.

Psikolog Anak dan Keluarga yang juga merupakan Head of School Cikal, Tari Sandjojo M.Psi, Psikolog juga memberikan pandangannya terkait perdebatan tersebut secara lebih komprehensif.

Baca juga: Lewat Playground of Mataram, Sekolah Cikal Ajak Anak Didik Cintai Budaya Bangsa

Ia menjelaskan mulai dari mengulas esensi wisuda bagi TK-SMA, penyebab wisuda bagi jenjang TK-SMA itu dihadirkan, bentuk pelaksanaan wisuda bagi jenjang TK-SMA, hingga rekomendasi penyelesaian atau penengah atas perdebatan ini.

Jadi sarana sekolah dan ortu mengapresiasi pencapaian anak

Dari sisi seorang psikolog anak dan keluarga, Tari Sandjojo menjelaskan bahwa pada dasarnya pencapaian anak sebagai individu itu patut untuk dibenarkan atau diakui oleh orangtua karena hal tersebut menjadi bukti dari pengembangan diri anak.

Dari titik itulah, menghadirkan kegiatan atau event apresiasi berbentuk wisuda setelah masa pembelajaran anak menjadi selesainya pembelajaran anak di satu jenjang pendidikan jadi sebuah sarana bagi orangtua dan sekolah.

Tentunya untuk menghargai, mengakui, dan atau membenarkan pencapaian yang telah mereka capai.

"Dasarnya (momen selebrasi anak TK-SMA) itu sebetulnya seperti kegiatan subject showcase yakni pencapaian anak-anak itu perlu diacknowledge. Itu tujuannya," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/7/2023).

"Tinggal kita (dari sekolah dan orangtua) sepakati dan jaga bersama bentuk acknowlegement-nya seperti apa. It’s not only about the students, tetapi bagaimana sekolah dan orangtua dapat saling membantu untuk membuat rombongan belajar atau angkatan ini melewati satu milestones berharga di dalam hidupnya," jelas Tari.

Baca juga: 3 Refleksi Penerapan Pameran Karya sebagai Asesmen Belajar Murid di Sekolah Cikal

Konteks yang memengaruhi wisuda TK-SMA hadir di Indonesia

Dalam memaknai kehadiran “wisuda” yang dihadirkan untuk TK-SMA di masa kini, Tari berupaya untuk menghubungkan kondisi tersebut dengan dua konteks, yakni:

1. Adanya peralihan bentuk dan pola asuh generasi

Tari menyebutkan bahwa di masa kini, masyarakat Indonesia mulai didominasi oleh generasi alfa, sehingga pola asuh yang dahulu diterapkan bagi generasi X, Y, dan Z itu tidak lagi sama atau berbeda dengan pola asuh generasi alfa.

"Pola asuh orangtua generasi Alpha itu beda banget sama zaman saya. Dulu, kalau naik kelas, nilai bagus, lulus itu kewajiban, It’s part of your job dan tidak perlu sampai diselebrasi," tutur dia.

Orang tua juga hanya akan ke sekolah kalau anak nakal atau anaknya dipanggil di sekolah. Dari titik itulah sebetulnya yang menjadi dampak dan juga pengaruh dari cara orangtua masa kini memberikan apresiasi dan penghargaan pada anak.

Baca juga: Siswa, Yuk Pahami Siklus Hidrologi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com