Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah 2, Unika Atma Jaya Punya 26 Guru Besar

Kompas.com - 10/03/2023, 09:03 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya membuka tahun 2023 dengan melakukan pengukuhan 2 guru besar baru.

Pengukuhan dilaksanakan di Auditorium gedung Yustinus, Kampus Semanggi, Jakarta, pada Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Siswa SMK Ini Temukan Bug Langka di Google, Raih Hadiah Rp 76 Juta

Mereka yang dikukuhkan adalah Prof. Dorien Kartikawangi sebagai Guru Besar bidang Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi dan Prof. Stanislaus S. Uyanto sebagai Guru Besar bidang Ilmu Statistik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Pengukuhan Guru Besar ini turut dihadiri keluarga dan kolega ini juga dihadiri oleh guru besar Tamu dari sejumlah Universitas.

Prof. Dorien dan Prof. Stanislaus secara resmi menjadi guru besar tetap di Unika Atma Jaya dan menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar yang dimiliki Unika Atma Jaya saat ini menjadi 26 guru besar.

Prosesi pengukuhan Guru Besar dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko dan dipimpin oleh Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya, Prof. Aloisius Agus Nugroho.

Unika Atma Jaya mendorong para calon guru besar untuk mengakselerasi proses.

Sehingga pada tahun 2019 terdapat 2 pengukuhan guru besar, tahun 2020 terdapat 4 pengukuhan guru besar, dan pada tahun 2022 juga terdapat 5 pengukuhan guru besar.

Dan pada tahun ini diproyeksikan ada 5 hingga 7 guru besar baru di lingkungan Unika Atma Jaya.

"Dukungan penuh diberikan kepada calon guru besar, sebagai apresiasi atas upaya para calon Guru Besar untuk memajukan keilmuannya dan pendidikan tinggi," kata dia dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).

Pada orasi ilmiahnya Prof. Dorien mengemukakan pentingnya komunikasi dalam konvergensi simbolik dalam interaksi dan kolaborasi.

Dalam perjalanan karier akademiknya, Prof. Dorien telah mengembangkan dua model komunikasi yang menjadi perhatian dan dikembangkan oleh akademisi lain.

Baca juga: Suka Beli Pakaian Bekas, Dosen UM Surabaya: Ini 4 Bahayanya

Model collaborative social responsibility, merupakan model komunikasi oleh Prof. Dorien yang telah memeroleh hak kekayaan intelektual banyak digunakan oleh peneliti lain untuk mengembangkan kajiannya, dan oleh praktisi untuk menyusun strategi dan implementasi program komunikasi organisasi maupun perusahaannya.

Saat orasi ilmiah, Prof. Stanislaus mengingatkan kembali bagaimana perkembangan teknologi informasi saat ini semakin membawa kita ke dalam dunia VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous).

Dan simulasi Monte Carlo dapat menjadi alat yang berharga bagi organisasi untuk mengelola resiko dan membuat keputusan.

"Simulasi Monte Carlo dapat digunakan di keuangan untuk memodelkan dan menganalisis risiko portofolio, untuk mengestimasi potensi imbal hasil investasi, dan untuk menentukan alokasi aset yang optimal," jelas Prof. Stanislaus.

Baca juga: 5 Universitas Swasta Termahal di Indonesia, Ada Kampusmu?

Prof. Aloisius Nugroho menambahkan, orasi ilmiah yang dilakukan kedua guru besar dalam pengukuhannya telah menggarisbawahi nilai-nilai yang dimiliki Unika Atma Jaya.

Dunia pasca-pandemi menginspirasi Unika Atma Jaya untuk lahir kembali menjadi institusi pendidikan yang berorientasi pada Keunggulan dan Kepedulian sebagai kelanjutan dari semangat visi dan misi para pendiri untuk Tuhan dan Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com