Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2023, 06:42 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Di awal tahun 2023, Universitas Riau (Unri) mengukuhkan dua guru besar baru pada Selasa (7/3/2023).

Kedua guru besar itu dikukuhkan dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Riau (Unri) di Aula Siak Sri Indrapura lantai IV gedung rektorat Unri.

Baca juga: Suka Beli Pakaian Bekas, Dosen UM Surabaya: Ini 4 Bahayanya

Mereka yang dikukuhkan adalah Prof. Reni Suryanita dari Fakultas Teknik (FT) dan Prof. Suparmi dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK).

Rektor Unri, Prof. Sri Indarti mengatakan, ini merupakan anugerah bagi sivitas akademika Unri atas penambahan jumlah guru besar yang ada di lingkungan kampus.

Pengukuhan ini menambah jumlah guru besar Unri menjadi sebanyak 88 orang yang tersebar di berbagai fakultas.

Dengan rincian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ada 20 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ada 5 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ada 11 orang,

"Kemudian Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) ada 20 orang, Fakultas Pertanian (FP) ada 5 orang, Fakultas Teknik (FT) ada 10 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ada 16 orang, dan Fakultas Kedokteran (FK) ada 1 orang," kata dia mengutip laman Unri.

Dia mengaku, kedua guru besar yang dikukuhkan dari bidang ilmu yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa khazanah ilmu pengetahuan itu sangat luas.

Semua bidang keilmuan ini, sebut dia, memiliki manfaat yang sama besar nilainya, bagi penunjang kehidupan manusia.

Merujuk pada orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Reni Suryanita tentang "Sistem Pemantauan Kesehatan Struktur Jembatan Menggunakan Kecerdasan Buatan Neuro Genetic Hybrid", itu memberikan manfaat penting dalam bidang struktur jembatan.

"Dari kajian yang disampaikan, menjelaskan tentang prosedur pemantauan kesehatan struktur jembatan. Pemantauan struktur jembatan digunakan untuk melacak aspek kinerja atau kondisi jembatan dengan cara proaktif," jelas dia.

Baca juga: Kisah Ahmed, Wisudawan Asal Gaza yang Lulus S1 Kedokteran di Unair

Kemudian, merujuk pada orasi ilmiah yang disampaikan Prof. Suparmi melalui judul "Prospek pengembangan Teknologi Pengolahan Udang Rebon Sebagai Bahan Baku" untuk produk pangan dan flavor fungsional di masa depan, menggambarkan bahwa banyak pengembangan produk pangan yang dapat dilakukan untuk pengembangan khusus pada udang rebon.

"Itu menggambarkan bahwa potensi-potensi udang rebon dalam kehidupan masyarakat. Ini juga berangkat dari adanya kondisi krisis pangan saat ini menjadi isu utama dunia. Situasi dan perubahan iklim menyebabkan produktivitas bidang pangan menjadi terganggu. Hal ini juga dihadapkan dengan posisi Indonesia yang juga dalam upaya menurunkan angka stunting dan gizi buruk," tegas dia.

Lanjut dia menyatakan, untuk mewujudkan peningkatan jumlah guru besar di Unri, saat ini ada 19 dosen yang tengah diusulkan untuk menjadi guru besar.

Dan ini juga bagian dari sasaran strategis Unri dalam menjaga mutu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Begitu pula upaya peningkatan mutu melalui kompetensi dosen Unri dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir, yaitu dari tahun 2021-2022.

Baca juga: Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 Diumumkan 10 Maret, Cek di Link Ini

"Unri telah mengirimkan sebanyak 21 orang tenaga pendidik untuk melanjutkan jenjang pendidikan Strata Tiga Doktoral (S3) pada tahun 2021, dan sebanyak 58 orang tenaga pendidik pada tahun 2022," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com