Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Info Prasmul: Pasca-pandemi, Ini Karakter Talenta yang Dibutuhkan Industri

Kompas.com - 24/02/2023, 14:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat pandemi Covid-19, dunia pendidikan juga mengalami dampak luar biasa. Tak hanya dampak negatif, tetapi juga berdampak positif.

Menurut Wakil Ketua Umum Perdagangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Juan Permata, pandemi justru mendorong pelaku industri untuk terus mencari talenta-talenta berkualitas, inovatif, dan kreatif.

Adapun salah satu keahlian yang paling dibutuhkan saat ini adalah pemahaman akan teknologi. Sebab, teknologi bisa membuat semuanya menjadi mudah.

"Transformasi digital menjadi kunci bagi pelaku usaha untuk tidak tergerus dampak pandemi. Karena itu, dunia usaha sangat membutuhkan tenaga kerja yang dapat mendukung transformasi tersebut," ujarnya, dikutip dari laman Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul), Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Rangkaian Wisuda 2022, Lulusan Prasmul Tanam 1.454 Bibit Mangrove

Pembelajaran mengarah pada kewirausahaan

Hal yang sama juga diungkapkan Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman Simandjuntak.

Rektor Prasmul menyoroti tentang peran serta dunia pendidikan untuk mendukung penyediaan talenta yang dibutuhkan untuk kemajuan negeri ini.

Dijelaskan, perusahaan science based yang besar dan tumbuh di negeri ini masih sangat sedikit. Padahal, hidup semakin tergantung pada teknologi.

"Karena itu, kita harus bisa menggerakkan siswa-siswa Indonesia untuk memilih pembelajaran yang mengarah kepada kewirausahaan. Minyak bumi, gas, hutan habis, overfishing terjadi di mana-mana," terangnya.

"Pilihan kita tidak lain selain membangun bisnis-bisnis yang berbasis ilmu pengetahuan," imbuhnya lagi.

Baca juga: Tips Jaga Keseimbangan Kuliah Sambil Kerja bagi Mahasiswa

Sementara itu, menurut Anggota DPR RI, Dr. Ir. Harris Turino, karakter sumber daya manusia yang sangat penting saat ini adalah kemampuan beradaptasi dengan lingkungan perubahan zaman.

"Pandemi Covid-19 mengajarkan kita bahwa kemampuan beradaptasi yang cepat, menentukan peluang keberhasilan kita menghadapi ketidakpastian," katanya.

Karakter lainnya ialah resiliensi. Dengan hal ini, individu yang punya kelebihan dalam sensing, seizing, dan reconfiguring, akan lebih mampu bertahan.

"Berbagai kemampuan itu juga perlu diperkuat dengan keahlian berkolaborasi. Hal ini mutlak dibutuhkan dalam menghadapi turbulensi zaman, seperti pandemi," jelasnya.

Jiwa wirausaha ciptakan lapangan kerja baru

Tak hanya itu, keahlian berwirausaha menjadi relevan dalam situasi perlambatan ekonomi. Sebab, situasi bisa berubah dengan cepat dan sektor usaha tertentu harus mengurangi jumlah karyawannya.

Meski demikian, individu dengan jiwa wirausaha dapat mencari peluang baru untuk bertahan di tengah gejolak perekonomian.

Bahkan, ia bisa menjadi solusi dengan membuka usaha yang dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk banyak orang. Hal ini akan sangat membantu mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

Perusahaan riset Kantar mencatat, 27 persen alumni Prasmul terjun menjadi wirausaha dan hal ini merupakan angka yang tinggi dibanding jumlah rata-rata alumni kampus di tingkat nasional.

Baca juga: Alumnus UMM Ini Jadi Entrepreneur Sukses, Berawal Beri Lapangan Kerja Mahasiswa

Inilah kontribusi nyata Universitas Prasetiya Mulya terhadap tantangan perubahan zaman yang dihadapi Indonesia pada saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com