Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum dan Galeri IPB Future Ternyata Punya Arti Seperti Ini

Kompas.com - 13/01/2023, 12:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - IPB University saat ini mempunyai Museum dan Galeri IPB Future. Adapun peresmian dilakukan oleh Rektor IPB Prof. Arif Satria, Kamis (12/1/2023).

Menurut Rektor IPB, dibangunnya museum ini ialah upaya untuk mendokumentasikan perjuangan di masa lalu yang membuat nama IPB University menjadi besar.

Selain itu juga sebagai bentuk apresiasi kepada para pendahulu sekaligus menjadi titik untuk merancang masa depan.

"Museum dan Galeri IPB Future artinya menghargai masa lalu, kemudian merancang masa depan," ujarnya dikutip dari laman IPB.

Baca juga: IPB Peringkat 41 Dunia Bidang Pertanian, Rektor: Kampus Indonesia Siap Bertarung di Level Global

"Ini yang akan menjadi kekuatan untuk museum IPB University dan menjadi pembeda dengan museum lainnya," imbuh Prof. Arif.

Tak hanya itu saja, dengan hadirnya museum ini juga menjadi bekal IPB untuk saling menyemangati bahwa apa yang sivitas akademika lakukan akan menebar manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Sementara Sekretaris Institut (SI) IPB University, Dr. Aceng Hidayat menceritakan tentang bagaimana museum ini disiapkan.

"Kami menyusun tim dan mempelajari naskah dari Buku Sejarah IPB University," tuturnya.

Ternyata, lanjut dia, tantangan terberat dalam membangun museum ini ialah bagaimana buku yang tebalnya empat jilid dengan ribuan halaman menjadi sebuah naskah dalam sebuah cerita yang pendek. Setelah naskah sudah siap, maka diterjemahkan dalam sebuah rencana pekerjaan.

"Sebagai tim persiapan, kami langsung mencari konsultan perencana yang memang memiliki pengalaman dalam menyiapkan naskah atau perencanaan museum," ungkapnya.

Baca juga: 10 Jurusan yang Paling Diminati di IPB, Ada Incaranmu?

Sejarah IPB Bogor

Di dalam museum ini pengunjung bisa melihat sejarah terbentuknya IPB University.

IPB University adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai telah pada awal abad ke-20 di Bogor.

Usai Indonesia merdeka 1945, didirikan perguruan tinggi darurat dengan nama Nood-Universiteit di Jakarta 21 Januari 1946.

Adapun Nood-Universiteit ini mengelola lima fakultas. Salah satunya adalah Faculteit van Landbouwwetenschap (Fakultas Pertanian) yang menjadi cikal bakal berdirinya perguruan tinggi pertanian pertama di Indonesia.

Lahirnya Institut Pertanian Bogor (IPB University) pada 1 September 1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 91/1963 yang kemudian disahkan oleh Presiden RI Pertama dengan Keputusan No. 279/1965.

Hingga kini, IPB University telah melahirkan banyak karya monumental yang juga berdampak secara nasional. Selain itu juga menghasilkan inovasi-inovasi yang kualitasnya diakui secara nasional maupun internasional.

Beragam prestasi telah ditorehkan oleh dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, bahkan alumni-alumni IPB University.

"Sejarah serta proses tumbuh kembang tersebut coba ditampilkan dalam Museum dan Galeri IPB Future. Museum ini mendokumentasikan berbagai peristiwa sejarah dan nilai-nilai dalam pendirian dan pengembangan serta dan menyajikannya dalam bentuk visual dan audiovisual secara menarik," jelasnya.

Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Mudah Dipelajari, Ada Pilihanmu?

Aceng Hidayat juga mengatakan bahwa museum ini juga mendokumentasikan peran penting IPB University bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Untuk itulah pengembangan Museum dan Galeri IPB Future ini juga diharapkan dapat mentransfer nilai-nilai yang akan diwariskan kepada generasi muda pada masa yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com