KOMPAS.com - Kasus penculikan anak beberapa hari ini ramai diperbincangkan masyarakat bahkan menyita perhatian publik di media sosial.
Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UM Surabaya Holy Ichda Wahyuni juga turut memberikan tanggapan.
Baca juga: 9 Pekerjaan Freelance buat Mahasiswa, Gaji Bisa di Atas Rp 7 Juta
Menurut Holy, persoalan perlindungan anak, meski dianggap menjadi tanggung jawab sentral orangtua, tapi upaya tersebut akan lebih optimal dengan pelibatan banyak pihak.
"Kita bisa sebut dengan istilah "sekampung menjaga". Artinya rasa kepedulian dan awareness juga harus dimiliki oleh setiap individu sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki keterkaitan kehidupan bersosial," ucap dia dalam keterangannya, Kamis (5/1/2023).
Dia mencontohkan, ketika seseorang melihat seorang anak sendirian, gelisah atau mengalami tindakan kekerasan lainnya, maka harus sigap menanyai keadaannya, dan mengonfirmasi apakah dia sedang membutuhkan bantuan.
"Atau jika kita ingin lebih aman, kita bisa meminta bantuan orang di sekitar seperti petugas keamanan untuk turut serta, mengkonfirmasi keadaan anak tersebut," sebut dia.
Adanya hal itu, Holy memberikan sejumlah tips kepada orangtua untuk melindungi anak dari upaya penculikan.
Menurutnya hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah meningkatkan pengawasan terhadap anak, terutama ketika bermain di luar rumah, bahkan bila perlu anak didampingi oleh anggota keluarga (orang dewasa, seperti kakak).
Kedua, memberi edukasi kepada anak, untuk menolak ajakan orang tidak dikenal dan menolak pemberian orang tidak dikenal.
Ketiga, tidak mengenakan perhiasan berlebihan pada anak, agar tidak mengundang kriminalitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.