Tips kedua ini mungkin terkesan sepele, tetapi senyuman merupakan gestur terbaik untuk orang lain yang melihatnya.
Bagi orang-orang yang harinya dipenuhi bos mengamuk, pelanggan yang cemberut, atau pasien yang mengeluh, senyuman darimu bisa mengubah mood mereka.
Kebanyakan, orang tidak mengingat nama orang lain sesederhana karena tidak meluangkan sedikit waktu dan energi untuk berkonsentrasi.
Selain itu juga dalam mengingat kata-kata yang tidak terlalu penting baginya.
Bagi kamu, nama orang lain bisa saja hanya sekelebat kata yang terlewat begitu saja.
Namun bagi pemiliknya nama adalah sesuatu yang personal dan dalam yang dimilikinya.
Baca juga: 8 Kriteria Fresh Graduate yang Disukai Perusahaan
"Disadari atau tidak, sebuah nama adalah hal yang spesial bagi seseorang," tulis Nadhira.
Kamu bisa mencoba sebutkan nama lawan bicara ketika berbincang dengannya.
Kemudian lihatlah dampak instan pada hubunganmu dengan orang lain tersebut.
Jauh di lubuk hati, setiap orang hanya tertarik pada dirinya sendiri.
Namun, untuk menjadi pembicara yang baik, jadilah pendengar yang penuh perhatian.
Nadhira pernah mengobrol dengan seorang investor di salah satu venture capital.
Karena ia tidak memiliki ketertarikan dan kapabilitas di posisi yang ditawarkan orang tersebut di perusahaannya, Nadhira hanya mendengarkan sepenuhnya.
Baca juga: 3 Sekolah Terbaik di Bogor dan Profil Singkatnya
Pada akhir diskusi, investor itu berkata dengan senang ke Nadhira, "Thanks for a great conversation!"
Investor tersebut antusias dengan percakapan keduanya ketika hanya dia yang berbicara.