Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Harus Bergaya Sesuai Isi Dompet

Kompas.com - 31/12/2022, 09:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Masalah keuangan sering menjadi hal yang kompleks bagi kehidupan manusia, tak terkecuali bagi kalangan mahasiswa.

Mahasiswa dikenal sebagai generasi yang berani mengambil risiko, tapi juga dianggap generasi yang konsumtif.

Baca juga: Unesa Peroleh Rekomendasi Dirikan Fakultas Kedokteran

Hal itu didorong perkembangan lifestyle dan pengaruh budaya digital. Perilaku konsumtif tidak bisa dihindarkan dan melekat pada tiap individu, karena pada dasarnya manusia tidak pernah puas.

Mengenai hal itu, Guru Besar Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair, Prof. Rudi Purwono mengatakan, pengeluaran harus sesuai dengan pemasukan keuangan yang diterima.

Untuk itu, sebagai seorang mahasiswa harus jeli dalam melihat sumber pendapatan, terlebih belum mempunyai penghasilan sendiri.

"Masih muda jangan sampai mengalami lebih besar pasak dari pada tiang," ucap Prof. Rudi dalam keterangannya dikutip Sabtu (31/12/2022).

Prof. Rudi menambahkan, perlu untuk mempertimbangkan apa yang dibeli menjadi kebutuhan dan jangka masa yang akan mendatang.

Jangan hanya mengikuti hawa nafsu belaka berlebihan ataupun adu saing dengan orang lain.

"Perhatikan keuangan, agar seimbang antara pendapatan dan pengeluaran," ucap dia.

Setelah pemulihan akibat perbatasan saat pandemi Covid-19, pusat perbelanjaaan mengalami tekanan daya masyarakat yang tinggi.

Produsen menawarkan diskon dan promo besar-besaran di akhir tahun. Sebagai konsumen yang baik, perlu untuk mencatat kebutuhan barang yang akan dibeli.

Dalam konteks hukum ekonomi, ada variabel-variabel, harga barang, barang subtitusi (pengganti), kualitasnya barang dan barang kompetitor referensi.

Banyak cara yang bisa dilakukan mahasiswa untuk tingkatkan diri

Wakil Direktur Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Sekolah Pascasarjana Unair ini menegaskan, banyak cara yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan potensi diri menyiapkan resolusi tahun depan tanpa menjadi konsumtif.

Sibuk mendalami course bahasa asing, menghasilkan karya tulisan yang mana tulisannya bisa dijual di publik, mengulik tentang ilmu investasi pasar modal, serta belajar ilmu wirausaha agar tidak hanya menjadi seoarang konsumen namun bisa memproduksi barang atau jasa.

Baca juga: Soal Isu Badai Dahsyat, Kepala BRIN Angkat Suara

Dia juga menyoroti program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menerbitkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com