Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Edtech Tak Terelakkan, PSF Wadahi Pengembangan Karier Guru lewat Guru Binar

Kompas.com - 05/12/2022, 18:41 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perkembangan teknologi pada transformasi digital mendorong berbagai perubahan di segala sektor pekerjaan, termasuk di dunia pendidikan.

Salah satu arah transformasi digital di dunia pendidikan adalah adanya kolaborasi antara pendidikan dan teknologi atau disebut education technology (edtech).

Pada perkembangan edtech, guru yang menjadi ujung tombak dan agen transformasi dalam proses mencerdaskan generasi penerus bangsa, khususnya generasi alfa, harus beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Melihat hal tersebut, Putera Sampoerna Foundation (PSF) sebagai institusi bisnis sosial yang fokus pada peran pendidikan dalam pembangunan menginisiasi sejumlah program untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.

Salah satu program tersebut adalah Guru Binar. Program ini adalah wadah pengembangan karier guru melalui pelatihan dan berbagai pengembangan keprofesian yang holistik, terpadu, dan sistematis.

Baca juga: Keahlian Teknologi Pembelajaran Terkini Perlu Dimiliki Dosen dan Mahasiswa

Guru Binar bertujuan meningkatkan akses pelatihan guru melalui pelatihan yang terstruktur, terukur, dan sesuai kebutuhan sehingga memungkinkan peserta belajar kapan pun, di mana pun secara daring (belajar mandiri).

Guru Binar menyediakan materi pelatihan yang dikembangkan sesuai kebutuhan peserta. Pelatihan dilakukan dengan pendekatan online, sehingga fleksibel atau sesuai dengan waktu peserta, tetapi tetap terstruktur dan terukur atau dilengkapi dengan analisis pembelajaran.

Selain itu, setiap guru yang mengikuti Guru Binar juga akan mendapatkan umpan balik dan coaching pada setiap keterampilan yang dikembangkan.

Saat ini, Guru Binar menyediakan tiga program kelas pelatihan, yakni Guru Berkarya, Guru Merdeka, dan Guru Transformatif.

Ketiga program tersebut memiliki fokus masing-masing dengan satu tujuan, yakni guru dapat mengembangkan hard skills berupa literasi digital, desain perencanaan, analisis, pedagogi, dan keterampilan spesifik lainnya sesuai topik pelatihan.

Baca juga: Teknologi dan Kualitas Pendidikan Jadi Prioritas pada G20

Kemudian, guru juga dapat mengembangkan soft skills yang berupa manajemen waktu, reflektif, integritas, berpikir logis dan kritis, kolaborasi, serta pemecahan masalah secara efektif dan kreatif.

Beberapa topik kelas yang disediakan adalah Pembelajaran Kreatif melalui Media Sosial yang dapat diakses pada Guru Berkarya, Pembelajaran Gamifikasi pada Kelas Abad 21 pada Guru Merdeka,  dan Design Thinking dalam Project Based Learning pada Guru Transformatif.

Untuk mengoptimalkan kelas-kelas pelatihan, Guru Binar mengadakan beragam program-program pendukung lainnya, seperti kelas kolaborasi, webinar, live coaching, dan sharing session.

Salah satu dari 200 guru penerima beasiswa Guru Binar, Felix Catur Inda Wijaya menyampaikan, pandemi Covid-19 menuntut dan memaksanya terus berinovasi menciptakan teknik pembelajaran yang kreatif dengan menggabungkan metode e-learning.

“Keputusan saya untuk mengikuti program beasiswa yang ditawarkan Guru Binar dengan Education New Zealand (ENZ) merupakan solusi terbaik atas kendala yang saya alami,” kata guru Sejarah kelas 10 di SMAN 6 Palangkaraya itu.

Baca juga: Guru Binar, dari Putera Sampoerna Foundation untuk Guru Tanah Air

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com