Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2022, 09:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, banyak yang memanfaatkan energi surya untuk dijadikan sumber energi listrik. Karena itu, butuh inovasi yang baik agar energi surya benar-benar dimanfaatkan secara maksimal.

Hal itulah yang mendorong kelima mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (FT UI) untuk membuat inovasi terkait pemanfaatan energi surya.

Adapun kelima mahasiwa FT UI itu ialah Jason Jimmy Palenewen (Prodi Teknik Bioproses 2019), Angelina Grace (Prodi Teknik Kimia 2019), Evan Fadhil Nurhakim (Prodi Teknik Kimia 2019), Jonathan Tjioe (Prodi Teknik Kimia 2019), dan Juan Khosashi (Prodi Teknik Kimia 2019).

Inovasi mereka adalah menciptakan suatu pelacak energi surya (solar tracker) yang memiliki prinsip sederhana serta tergolong ekonomis jika dibandingkan dengan solar tracker konvensional.

Baca juga: Genteng Pintar Bertenaga Surya Ini Hasil Inovasi Mahasiswa UGM

Gagasan ini diajukan dalam rangka mengikuti ajang Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) dan diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan rendahnya efisiensi pada pemanfaatan energi surya di Indonesia.

"Menurut kami, pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia merupakan pilihan yang tepat," ujar Angel dikutip dari laman UI, Rabu (23/11/2022).

Tentu, lanjut dia, karena letak geografis yang berada pada daerah tropis dan dapat dijangkau oleh sinar matahari sepanjang tahun.

Tidak gunakan komponen listrik

Dijelaskan, salah satu keunikan dari alat SMART (Solar Mechanical Adjustable Ray Tracker) ialah tidak menggunakan komponen listrik apapun.

Inovasi SMART memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh cahaya matahari untuk mengekspansi fluida yang terdapat dalam piston agar dapat menciptakan kemiringan tertentu pada panel surya.

Mekanisme tersebut didukung oleh alat solar heat receiver yang dilengkapi dengan vacum yang berfungsi untuk mengurangi perpindahan panas dari bagian solar heat receiver yang panas ke bagian luar.

Baca juga: 24 Jurusan Sepi Peminat di UI, UGM, Unair, Referensi Daftar SNBT 2023

"Selain itu, teknologi ini memiliki kemampuan untuk berotasi pada satu sumbu dan mampu bekerja secara pasif sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari penggunaan panel surya," tutur Evan.

Jonathan menambahkan, Fluida kerja yang digunakan pada alat SMART adalah aseton.

Cairan aseton yang terdapat dalam sistem yang dialirkan melalui batang stainless steel yang diletakkan di dalam insulated tube yang tersambung hingga ke dalam gas chamber.

"Alasan pemilihan aseton sebagai fluida kerja dari alat SMART dikarenakan tergolong sebagai senyawa yang mudah ditemukan, memiliki harga yang murah, serta titik didih yang dapat dicapai dari hasil pemanasan oleh sinar matahari," jelas dia.

Telah diuji  coba

Untuk saat ini, prototipe SMART telah 100 persen selesai dibangun dan sudah diuji coba untuk membandingkan kinerjanya dengan teknologi terdahulu.

Pihaknya juga telah melakukan uji coba prototipe di Fakultas Teknik Universitas Indonesia untuk memperoleh data temperatur internal pada posisi timur dan barat serta kemiringan dari panel surya.

Data ini bermanfaat untuk memvalidasi kesesuaian teori dengan hasil data lapangan dari alat SMART.

Adapun keberhasilan tim dalam mengikuti seluruh rangkaian seleksi PIMNAS ini juga dapat diraih berkat campur tangan dari dosen pembimbing yakni Dr. Kenny Lischer, S.T., M.T.

Baca juga: Mahasiswa Poltera Inovasi Payung Raksasa Setinggi 10 Meter

Salah satu dosen Departemen Teknik Kimia yang selalu memberikan masukan atas ide-ide yang telah diusulkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com