Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unja Inovasi CPO Jadi Pelembap Kulit

Kompas.com - 16/11/2022, 15:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Prodi Farmasi FKIK Universitas Jambi (Unja) melakukan penelitian pada potensi yang dimiliki oleh minyak sawit untuk menjadi pelembap kulit.

Hal itu dilakukan karena melihat potensi dari Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit yang dapat dijadikan produk dalam bidang industri dan juga kosmetik.

Tak hanya itu saja, ia juga melihat bahwa potensi kelapa sawit di Jambi meningkat pada 2021 dibanding tahun sebelumnya.

Diketahui, Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan potensi sumber daya alam perkebunan kelapa sawit.

Baca juga: Prodi dan Fakultas di Unja Banyak yang Tersertifikasi ISO

Hanya saja, untuk olahan kelapa sawit di Jambi masih sebatas CPO pada umumnya. Belum mengarah ke bidang industri kosmetik.

Menurutnya, CPO dikenal sebagai minyak sawit mentah dengan ciri berwarna merah karena kandungan beta karoten yang tinggi.

Asam lemak yang terkandung pada minyak sawit mentah sebagian besar adalah asam lemak jenuh, yaitu asam palmitat 32-59 persen. Sedangkan minyak sawit murni mengandung asam linoleat sebesar 5-11 persen yang berfungsi sebagai pelembap (emolien) pada kulit.

Karenanya, dosen Prodi Farmasi Unja bidang keilmuan Farmasi Klinik dan Teknologi Farmasi khususnya Kosmetika ini meneliti dan membuat ketersediaan kosmetik berupa lotion sebagai emolien pada kulit dengan konsentrasi 5 persen minyak sawit mentah dan 15 persen minyak sawit murni.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas ketersediaan lotion sebagai emolien dari minyak sawit murni dan minyak sawit mentah dengan basis minyak dalam air.

Baca juga: Dosen Farmasi Unja Inovasi Spray Anti Nyamuk dari Limbah Ini

Adapun data yang dihasilkan secara deskriptif menyatakan bahwa dari 10 orang panelis yang masing-masingnya diuji kelembaban kulitnya sebelum dan sesudah penggunaan lotion menggunakan alat skin analyzer.

Dihasilkan bahwa lotion minyak sawit mentah dengan konsentrasi 5 persen dan lotion minyak sawit murni dengan konsentrasi 15 persen memiliki kadar air melebihi 50 persen dengan kategori kulit lembab.

"Perbedaan ini berasal dari perbedaan kandungan asam lemak jenuh yang dikandung oleh minyak sawit tersebut," ujarnya dikutip dari laman Unja, Senin (14/1/2022).

Dari hasil itu, Uce mendapati potensi minyak sawit mentah (CPO) dapat diolah menjadi lotion sebagai emolien atau pelembap kulit yang lebih baik efektifitasnya dibandingkan lotion minyak sawit murni.

Hal ini disebabkan karena lotion CPO mempunyai sifat sangat mudah diabsorbsi kulit dan kandungan asam palmitat dalam minyak sawit mentah sangat tinggi sebagai pelembap kulit, sehinga kulit menjadi lembab, lembut, halus, dan cerah.

Dari hasil penelitian dan inovasi ini, ia ingin sekali meningkatkan nilai tambah dari minyak sawit mentah/Crude Palm Oil (CPO) yang banyak dihasilkan oleh pabrik-pabrik minyak kelapa sawit.

Tentunya yang berada di sekitar wilayah Provinsi Jambi, menjadi suatu bentuk inovasi produk tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya di wilayah Provinsi Jambi.

Baca juga: Setahun Kuliah di Unja, Mahasiswa Asal Myanmar Senang dan Terharu

Salah satunya bentuk kosmetik lotion pelembap kulit dari bahan baku minyak sawit mentah.

Dengan adanya lotion alami pelembap kulit berbahan dasar dari minyak sawit mentah, dapat menjadi produk unggulan Universitas Jambi yang dapat segera dikomersilkan.

"Saat ini Palme Lotion telah memiliki Hak Cipta Merek Dagang dan sedang pengajuan Hak Paten Sederhana," jelas Uce Lestari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com