SEBELUM program sertifikasi digulirkan, guru adalah profesi yang dipandang sebelah mata. Profesi ini lekat dengan stigma ”Oemar bakrie” PNS bergaji kecil, dengan sepeda kumbang butut.
Beda dulu, beda sekarang. Saat ini ini profesi guru naik kelas. Kehidupan guru jadi sejahtera. Jalanan diramaikan mobil milik guru-guru bersertifikasi.
Namun, terlepas dari gambaran mentereng kesejahteraan guru, masih banyak cerita pilu berhamburan menghujam negeri ini. Banyak guru honorer yang bergaji Rp 300.000 sebulan, bahkan Rp 100.000 sebulan.
Jumlah guru honorer sekolah tahun 2022 sebanyak 704.503 orang. Itu yang terdata secara resmi. Masih banyak guru-guru honorer yang tidak punya dapodik, mereka itulah yang bergaji Rp 300.000 sebulan, bahkan ada yang di bawah itu.
Pascakenaikan BBM, harga-harga kebutuhan pokok meroket. Dahulu, sebelum kenaikan BBM Rp 50.000 sudah bisa dipakai untuk satu hari.
Saat ini uang Rp 100.000 hanya cukup untuk beli ikan setengah kilo dan beras satu liter serta serta tiga liter bensin untuk transportasi.
Begitulah gaji guru honorer satu bulan hanya bisa dipakai untuk hidup satu hari. Dengan gambaran kesejahteraan guru honorer yang begitu horor, apakah tidak miris kita mengharapkan pendidikan kelas dunia?
Guru honorer di daerah-daerah khususnya daerah terpencil dan sekolah swasta memegang peranan yang sangat penting.
Guru-guru PNS bersertifikasi menumpuk dan tersentralisasi di kota-kota besar yang nyaman dan penuh fasilitas. Jumlah guru PNS sebanyak 1.520.354 orang.
Menurut data BKN, guru-guru PNS masih terkonsenrasi di Jawa. Jumlah sekolah di Indonesia ada 394.708 unit. Tidak semua sekolah-sekolah tersebut terjangkau tangan guru PNS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.