Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Guru Nasional, Nadiem Ajak Guru Ciptakan Perubahan Masa Depan

Kompas.com - 25/11/2022, 16:33 WIB
Angela Siallagan,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 di Komplek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Senayan, Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Dengan tema “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar, ” Nadiem mengungkapkan selama tiga tahun terakhir ini Kemendikbudristek telah melepaskan jangkar dan membentangkan layar kapal dengan membuat terobosan Merdeka Belajar.

Terobosan tersebut telah melalui berbagai rintangan, mulai dari Sabang hingga Merauke, tetapi berhasil dilewati karena ketangguhan yang dimiliki untuk berubah dan meninggalkan kebiasaan lama.

Baca juga: “KT&G Sangsang Startup Idea Competition” Berikan Beasiswa Rp 70 Juta untuk Pemenang

"Ketangguhan ini didorong karena kemauan kita untuk berubah dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak sesuai dengan tantangan serta kebutuhan zaman. Tentunya juga didorong oleh semangat kita menciptakan perubahan dan kebaruan," ujar Nadiem.

Dihadapan sebanyak 700 orang peserta yang hadir secara luring, Nadiem mengajak semua guru agar terus berinovasi, menciptakan perubahan, dan kebaruan untuk melompat ke masa depan.

Nadiem menyampaikan hingga hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan.

"Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah," tutur Nadiem.

Baca juga: 3 Jalur Masuk Unair 2023, Seleksi Mandiri Gunakan TPS dan TPA

Perubahan tidak hanya terjadi bagi guru, kata Nadiem, perubahan juga meliputi seluruh pegawai di Kemendikbud Ristek yang terus dipacu untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.

Nadiem memaparkan beberapa perubahan yang telah dilakukan oleh Kemendikbduristek untuk para guru dalam Merdeka Belajar, yakni terciptanya Platform Merdeka Mengajar, Program Guru Penggerak, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan pengangkatan guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

Platform Merdeka Mengajar sendiri dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.

Baca juga: 9 Beasiswa Kuliah S1-S3 di Luar Negeri Tanpa Seleksi Wawancara

"Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan di lapangan, bukan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat," ujar Nadiem.

Dalam Platform Merdeka Mengajar tersebut, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain.

Dengan demikian, guru-guru yang ada di berbagai wilayah dapat saling menginspirasi dan berbagai pengetahuan satu sama lain.

"Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua, guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa," urai Nadiem.

Platform Merdeka Mengajar telah digunakan 1,6 juta guru

Ilustrasi guru mengajar di kelas. (Kompas.com/Kontributor Nunukan, Sukoco) Ilustrasi guru mengajar di kelas.

Lebih lanjut Nadiem menyampaian hingga saat ini Platform Merdeka Mengajar sudah digunakan oleh sebanyak 1,6 juta guru yang ada di Indonesia.

Tidak lupa Nadiem mengucapkan terima kasih kepada guru-guru yang mau mencoba hal-hal baru, tidak takut untuk berinovasi, semakin menyadari dan memahami bahwa sudah saatnya guru-guru bertransformasi.

Baca juga: Guru dan Perannya dalam Kurikulum Merdeka

Hingga saat ini, Program Guru Penggerak masih terbuka bagi para guru.

Asal tahu saja, Guru Penggerak berupaya menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Nadiem menyebut mereka sebagai generasi baru dalam kepemimpinan pendidikan di Indonesia.

"Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas, generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia," ujar Nadiem.

Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki sebanyak 50.000 orang Guru Penggerak.

Kemendikbud Ristek akan terus mendorong seluruh guru di penjuru Nusantara agar menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.

"Saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah, dan di lingkungan sekitar," tutur Nadiem.

Nadiem juga mengemukakan tentang transformasi bagi persiapan calon guru masa depan melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi.

Selain itu, inovasi lainnya yakni perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital.

Hal ini, kata Nadiem, ditujukan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi.

Dalam hal kesejahteraan guru, Nadiem menyampaikan pihak Kemendikbudristek terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK.

Meski demikian, tetap membutuhkan penyempurnaan. Oleh karena itu, Nadiem mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama dan bergotong royong.

Baca juga: 70 Jurusan UGM, Cek Perbandingan Daya Tampung dan Jumlah Peminat

"Kita semua harus bergotong royong agar target kita yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK dapat segera terwujud," urai Nadiem.

Nadiem mengajak semua guru untuk menyamakan arah perjalanan menuju satu tujuan bersama, yaitu pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.

"Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa kenal lelah, dengan serempak dan serentak kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan Merdeka Belajar di seluruh penjuru Nusantara," pungkas Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com