KOMPAS.com - Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr. Ismawan meragukan penyebab gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Cianjur dipicu pergerakan Sesar Cimandiri.
Salah satu yang mendukung hipotesis tersebut adalah lokasi episenter gempa yang berada jauh dari bentangan sesar Cimandiri.
Baca juga: Penyebab Gempa Cianjur, Pakar ITB: Sesar Cimandiri Tergolong Aktif
"Yang jelas, saya yakin ini bukan bagian dari sesar Cimandiri, meskipun arahnya sama," ucap dia dalam keterangan resminya di laman Unpad, Selasa (22/11/2022).
Ismawan mengatakan, kawasan Cugenang yang menjadi episenter gempa Cianjur berjarak sekira 10 kilometer di sebelah utara jalur patahan Cimandiri.
Jalur sesar Cimandiri sendiri bermula dari Palabuhan Ratu lalu membentang ke arah timur dan berbelok ke utara di sekitar kawasan episenter gempa kemarin.
Dugaan ini juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa lebar dari sesar Cimandiri adalah berkisar 8 – 10 meter.
Selain itu, kontur dari sesar Cimandiri memiliki kemiringan ke arah selatan, sehingga lokasi episenter gempa dengan kedalaman 10 kilometer dipastikan berada di luar jalur sesar tersebut.
Lanjut Ismawan menganalisis, kemungkinan gempa Cianjur diakibatkan oleh pergerakan sesar baru yang belum banyak diketahui orang. Dikatakan belum banyak diketahui orang karena bisa jadi jejak-jejak pelurusan sesar tersebut tertutupi oleh beberapa faktor.
Jika melihat lokasi episenter yang berada dekat dengan Gunung Gede, maka kemungkinan jejak-jejak sesar tersebut tertutupi oleh endapan gunung api.
Baca juga: Gempa Cianjur, Mendikbud Identifikasi Guru dan Siswa yang Jadi Korban
"Ini dimungkinkan karena kalau sesar lama biasanya ada jejak-jejak pelurusan yang menunjukkan bahwa di situ ada sesar. Di sana karena batuan vulkanik, jejak pelurusannya itu kelihatan tidak ada," ucapnya.
Ismawan mengatakan, dilihat dari focal mechanism gempa Cianjur, ada 2 kemungkinan jalur sesar yang belum teridentifikasi tersebut, yaitu barat-timur atau utara-selatan.
Namun, kemungkinan besar jalur sesar tersebut mengarah barat-timur.
Ismawan pun menyanggah bahwa gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas gunung api.
"Justru sebaliknya, dikhawatirkan aktivitas sesar tersebut apakah akan memicu aktivitas vulkanik atau tidak," tutur dia.