Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mendikbud Ristek Ambil Risiko Terjun di Lingkaran Birokrasi

Kompas.com - 05/11/2022, 11:26 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Namun, gotong royong juga harus senantiasa terjalin dengan para pemangku kepentingan di lingkup eksternal.

"Kita butuh itu untuk memulai perubahan dan terbukti meski banyak melalui pasang surut, setelah tiga tahun berjalan, kebijakan pendidikan yang diusung bersama ini mulai mengarah pada tujuan yang ingin kita capai bersama," tutur dia.

Baca juga: Marak Gagal Ginjal Akut Anak, Rektor UGM Ingatkan Ini Saat Pilih Obat

Nadiem menyadari, tujuan pendidikan itu berawal dan berakhir pada kebutuhan peserta didik.

Oleh karena itu, Kemendikbud Ristek memegang teguh prinsip tersebut dalam menjaga marwah dan implementasi kebijakan yang diluncurkan.

Sebab, pendidikan merupakan hajat hidup orang banyak yang di dalamnya juga menyimpan permasalahan klasik, yakni tiga dosa besar pendidikan.

Mendikbud ajarkan anak muda agar tidak pernah menyerah

Mendikbud berpesan kepada perwakilan kaum muda ASEAN untuk tidak menyerah pada keadaan. Termasuk ketika ingin mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Dia mencontohkan, dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran, Kemendikbud Ristek mengawalinya dengan mengubah pola pikir para pendidik.

Dengan demikian, maka Indonesia bisa berharap memiliki peserta didik yang merdeka pola pikirnya untuk menggapai berbagai lompatan prestasi gemilang.

Nadiem juga mengajak kaum muda untuk mengambil hikmah dari setiap perjalanan hidup.

Seperti dirinya yang pernah mengenyam profesi di sektor swasta. Pada saat itu, Nadiem di sana belajar tentang budaya transparansi serta semangat berinovasi dan beradaptasi.

Oleh karena itu, dia mengimbau kaum muda untuk aktif terlibat dalam kebijakan yang diambil pemerintah.

Di birokrasi, Nadiem mendapatkan pembelajaran dari praktisi terbaik yang diyakininya mampu memperkaya wawasan, pengalaman dan pengetahuan.

Baca juga: Sosok Vinka, Mahasiswa ITB Lulus dengan IPK Tertinggi 3,98

Menurutnya, ketika bekerja sama dengan para senior memerlukan kedekatan secara humanis. Mereka sedikit bicara cenderung lambat, tapi kaya akan pemikiran dan memiliki cara pandang yang luas.

"Saya menikmati prosesnya dan (masih) belajar soal bagaimana mengelola hubungan yang harmonis dengan publik," tukas Mendikbud Ristek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com