Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Gagal Ginjal Akut Anak, Rektor UGM Ingatkan Ini Saat Pilih Obat

Kompas.com - 04/11/2022, 15:32 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ova Emilia mengingatkan pentingnya bijak dalam memilih obat-obatan dan suplemen kesehatan untuk keluarga. Itu mengingat maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak.

"Ini merupakan satu pelajaran bagi kita bahwa segala sesuatu bisa terjadi. Tentu tidak perlu membuat kita heboh tapi perlu membuat kita waspada," ucap Prof. Ova dalam keterangannya, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Pakar Farmasi Unair Kasih 3 Tips Pilih Obat Aman untuk Anak

Dia menyampaikan, kasus gagal ginjal akut di Indonesia diduga disebabkan oleh kandungan etilen glikol (EG) dan dietilena glikol (DEG) pada obat sirup.

Co-solvent seperti EG dan DEG diperlukan, kata dia, karena bahan-bahan obat adalah senyawa kimia yang tidak selalu bisa larut dalam air.

Misalnya saja obat paracetamol, obat ini yang sukar larut dalam air.

"Jika akan dibuat tablet, tidak memerlukan pelarut, tetapi jika akan dibuat dalam bentuk sirup, maka perlu ditambahkan senyawa co-solvent yang akan meningkatkan kelarutannya, supaya senyawa obatnya terdispersi merata dan homogen," ungkap dia.

Agar lebih selektif memilih obat untuk keluarga, menurut dia, cara paling bijak adalah menghindari dulu obat-obatan sirup yang sering tercemar adanya senyawan EG daN DEG.

Selain itu, penggunaan obat juga perlu menjadi perhatian.

Obat keras yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter.

Sementara untuk obat bebas dan vitamin yang dapat diperoleh tanpa resep masyarakat perlu bertanya kepada apoteker mengenai pilihan yang sesuai dengan kondisi pasien.

Terkait pemilihan dan penggunaan suplemen, dia menegaskan, lebih baik menggunakan vitamin atau mineral dari sumber alami, kecuali pada kondisi khusus yang membutuhkan dosis lebih besar.

Baca juga: 1 Pemain Timnas dan 2 Pemain Persebaya Masuk Kampus Ini

"Jika diperlukan tambahan vitamin, dapat digunakan bentuk-bentuk selain sirup, seperti tablet hisap, atau sirup yang sudah dinyatakan aman oleh BPOM," tutur dia.

Dia juga membantah anggapan bahwa lebih baik menggunakan obat herbal daripada obat kimia.

"Tidak bisa digeneralisir, harus disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak semua obat herbal dapat menggantikan obat kimia, terutama untuk penyakit yang berat," jelas dia.

Meski belum ada data yang mengarah bahwa makanan sebagai salah satu faktor signifikan fenomena gangguan gagal ginjal akut pada anak, maka masyarakat disarankan untuk mengonsumsi makanan masakan sendiri.

Baca juga: Sosok Vinka, Mahasiswa ITB Lulus dengan IPK Tertinggi 3,98

"Lalu menghindari makanan olahan dan disarankan untuk mengonsumsi produk-produk alami sebelum ada informasi lebih lanjut terkait dengan makanan," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com