Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Vinka, Mahasiswa ITB Lulus dengan IPK Tertinggi 3,98

Kompas.com - 31/10/2022, 11:12 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMAPS.com - Sukses dalam hal akademik maupun nonakademik merupakan ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sosok Vinka Amalia Hasta Barata yang merupakan mahasiswa dari Jurusan SBM ITB.

Vinka berhasil meraih IPK tertinggi sebesar 3,98 dari skala 4,00 dalam perayaan Wisuda Oktober ITB 2022.

Baca juga: Kisah Ale, Wisudawan ITB dengan IPK Tertinggi 3,98

Menariknya, tidak hanya gemilang dalam hal akademik, wisudawan asal Jawa Tengah ini berhasil menorehkan prestasi yang sangat baik pula dalam kegiatan non-akademik.

Pada kegiatan perlombaan di tingkat nasional, dia berhasil meraih Juara 1 Budi Luhur Business Case Competition 2021 dan Juara 1 MBS Ecase Competition Indonesia 2022 yang diadakan oleh FEB UI, TopBoss, dan ICETECH Hongkong.

Selama menjalani dunia perkuliahan, Vinka dikenal sebagai mahasiswa yang sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan di ITB.

Ia sadar, kegiatan non-akademik itu sangat membantu dirinya untuk meningkatkan soft skill yang dimilikinya.

Oleh karena itu, Vinka pun memutuskan tergabung ke dalam Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa Manajemen (KMM) ITB sebagai Vice Manager Education sejak tahun 2021 dan Dirjen Akuntansi di Keluarga Mahasiswa (KM) ITB tahun 2021/2022.

Lalu jadi Research Assistant SBM ITB untuk joint research dengan Griffith University Australia, Business Development Staff di TEC ITB, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Raih Gelar S3 di ITB Usia 26 Tahun, Ini Kunci Sukses Belajar Ilmi

Vinka mengaku, lingkungan akademik yang berkualitas di ITB, khususnya di SBM ITB merupakan salah satu faktor yang mendukungnya untuk meraih prestasi gemilang.

Atmosfer pembelajaran yang dibangun, kata dia, secara kondusif dan kompetitif sangat mendukung semua mahasiswa SBM ITB untuk berkembang.

Iklim kolaborasi yang diaplikasikan secara masif dalam setiap kurikulum mata kuliah pun berhasil menumbuhkan jiwa kerja sama yang sangat baik bagi seluruh mahasiswanya.

"Pada setiap semesternya, mahasiswa selalu disisipi dengan mata kuliah praktik yang berbentuk proyek kelompok. Mata kuliah praktik ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah didapatkan di kelas dan juga melatih soft skill mahasiswa," kata dia dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).

Selain kondisi lingkungan akademik yang mendukung, di menerapkan prinsip "know your boundaries, know your capacities, and know yourself". Itu merupakan strategi khusus yang Vinka terapkan dalam menjalani pendidikannya di ITB.

Dia menyebutkan, dalam menentukan setiap pilihan kegiatan yang akan diikutinya, dia selalu mempertimbangkan cost dan benefit yang akan didapatkan ke depannya.

Baca juga: Beasiswa MORA 5000 Doktor-LPDP Tak Cair 9 Bulan, Kemenag Buka Suara

Dia mengklaim dirinya adalah tipe mahasiswa yang tidak akan fear of missing out (FOMO) atau ikut-ikutan temannya yang lain saat memilih kegiatan.

"Aku sendiri selalu berusaha mempertimbangkan cost benefit setiap pilihan kegiatan yang aku ambil. Terkadang ada beberapa mahasiswa yang FOMO dan berusaha ikut-ikutan teman dengan aktif di banyak kegiatan, tetapi aku tipe yang sangat hati-hati dalam memilih kegiatan sehingga aku bisa memaksimalkan potensi yang aku punya," jelas dia.

Sama seperti mahasiswa lainnya, perjalanan perkuliahan Vinka pun sering mendapatkan tantangan.

Dia menceritakan, pada fase awal perkuliahan, dirinya pernah mengalami kesulitan untuk membayar biaya uang kuliah tunggal (UKT).

Bahkan, sebut dia, pengajuan beasiswa yang Vinka lakukan kerap mengalami kegagalan.

Baca juga: Ini Respons Mendikbud Ristek Soal Penghapusan PR Siswa SD dan SMP

Namun, dia tidak menyerah dan akhirnya bisa mendapatkan potongan biaya kuliah itu sejak tahun kedua dan semakin ringan di tahun ketiga.

"Aku juga bersyukur, pada akhirnya bisa mendapat beasiswa unggulan dari Bank Indonesia pada tahun ke-2, dan bahkan tugas akhirku juga mendapatkan pendanaan dari BI Institute," jelas dia.

Pesan untuk mahasiswa ITB lainnya

Vinka berpesan, untuk mendapatkan prestasi yang gemilang dalam hal akademik maupun nonakademik, kunci lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari pikiran dan hal-hal yang tidak penting.

Dia menyarankan kepada mahasiswa untuk selalu fokus kepada hal-hal yang berarti dan berada pada daerah yang bisa dikontrol oleh diri sendiri.

Baca juga: 80 Orang Penerima Beasiswa MORA 5000 Doktor-LPDP Tak Terima Hak 9 Bulan

Selain itu, Vinka juga mengatakan seorang mahasiswa itu harus selalu bekerja dengan cerdas, agar proses yang dilakukan itu bisa tetap efektif dan efisien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com