KOMPAS.com - Wadah makanan atau minuman dari plastik sebetulnya bisa berbahaya bagi lingkungan dan tubuh manusia.
Misalnya plastik makanan jenis Styrofoam bisa menganggu kesehatan otak. Bahkan, beberapa plastik memiliki sifat merusak lingkungan dan sulit didaur ulang.
Untuk itu, perlu mengetahui 4 jenis plastik yang biasa digunakan untuk wadah makanan.
Keempat jenis ini, sebetulnya kurang cocok untuk bungkus makanan, karena berbahaya bagi tubuh dan lingkungan.
Baca juga: Dosen UM Surabaya: 3 Bahaya Mi Instan Buat Anak, Contohnya Diabetes
Dilansir dari laman UM Surabaya, Dosen Teknologi Laboratorium Medik (TLM) UM Surabaya Baterun Kunsah menjelaskan jenis-jenis plastik makanan yang perlu diketahui masyarakat. Termasuk cara menghindari bahaya plastik.
1. Plastik jenis PET atau PETE
Plastik PET atau PETE (Polyethylene Terephthalate) berwarna jernih transparan tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.
"Botol jenis ini direkomendasikan hanya sekali pakai. Pemakaian berulang menyebabkan lapisan polimernya akan terurai dan dapat bersifat karsinogenik jika terakumulasi dalam tubuh," kata Kunsah.
2. Plastik jenis low density polyethylene
Biasanya tipe ini, bisa ditemukan dalam bentuk plastik coklat (thermoplastic) yang dibuat dari minyak bumi.
Plastik ini biasanya dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan dan botol yang lembek.
Baca juga: Mahasiswa Dilarang Bagikan 5 Hal Ini di Medsos
Sifatnya kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, permukaan agak berlemak.
Plastik ini dapat didaur ulang, sulit dihancurkan tetapi tetap aman untuk makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas.
3. Plastik jenis PS (Polystyrene)
Plastik ini biasanya dipakai tempat makanan styrofoam, tempat minum sekali pakai, karton telur, peralatan dapur plastik, bahan compact disc, tempat video dan lain sebagainya.