Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya Tulis Mahasiswa ITB dan ITS Juarai Writing Competition Djarum Beasiswa Plus

Kompas.com - 05/10/2022, 11:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Karya tulis dari mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi juara pertama Writing Competition Djarum Beasiswa Plus 2021/2022.

Adapun karya dari mahasiswa ITB itu oleh Andi Ameera Sayaka Cakravastia dengan karya tulis kategori noneksakta berjudul ‘BerSATU: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia’.

Sedangkan karya mahasiswa ITS oleh Najla Rasikha Putri Harza ialah karya tulis eksakta dengan topik 'Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin'.

Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Printer 3D, Tingkat Keberhasilan Cetak 100 Persen

Menurut Lounardus Saptopranolo selaku Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, dua karya tulis itu dipilih dari 243 Beswan Djarum 2021/2022.

Melalui karya tulis Writing Competition, pihaknya berusaha mewujudkan hasil pemikiran yang cerdas, kreatif dan inovatif yang mampu menjawab tantangan serta permasalahan di sekitar masyarakat.

"Hal ini merupakan upaya kami untuk mendorong para Beswan Djarum (penerima program Djarum Beasiswa Plus) dapat berkontribusi di tengah masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/10/2022).

"Djarum Foundation melalui Program Djarum Beasiswa Plus mengapresiasi pemikiran generasi muda terlebih dari karya tulis pemikiran mereka muncul ide-ide baru yang diharapkan menjadi langkah awal kontribusi mereka pada Indonesia," terangnya.

Konsisten dukung dunia pendidikan

Dikatakan, Djarum Foundation melalui Program Djarum Beasiswa Plus konsisten mendukung dunia pendidikan di Indonesia.

Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 merupakan salah satu kelanjutan dari berbagai pelatihan soft skills yang telah diberikan setelah sebelumnya menerima pelatihan Leadership Development.

Tahun ini, terdapat ratusan karya tulis yang dikirim untuk mengikuti Writing Competition di babak final tingkat regional, dan hanya 16 besar yang lolos ke babak final tingkat nasional. Para finalis tingkat nasional telah melakukan presentasi karya tulis yang diuji langsung oleh dewan juri.

Baca juga: Tim USK Inovasi Detektor Derajat Keparahan Covid-19Baca juga: Mahasiswa ITB Inovasi Prototipe Penjernih Air

Sedangkan Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman, M. Rur. Sc, Ketua Dewan Juri Tingkat Nasional, mengungkapkan, pihaknya merasa senang bisa melihat langsung 16 finalis mempresentasikan karya tulisnya.

Hal yang paling menggembirakan karena tahun ini topik yang diangkat cukup beragam dan relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat.

Misalnya, memanfaatkan bahan alami untuk pengobatan dan kesehatan, kepedulian terhadap atlet, permasalahan pencemaran lingkungan, permasalahan manajemen energi terbarukan, dan masih banyak lagi.

"Kami dewan juri memilih karya tulis Aplikasi berSATU dan Oksimeter Janin Non-Invasif karena ide mereka menarik dan solutif. Isu di bidang olahraga masa depan atlet dan kesehatan bayi akibat kekurangan oksigen adalah isu yang kerap terjadi di tengah masyarakat," terangnya.

Salah satu pemenang, Ameera mengatakan, latar belakang topik ini adalah karena kepedulian terhadap para pahlawan olahraga Indonesia yang harus berjuang sekuat tenaga demi mendapatkan kehidupan kayak selepas karir olahraganya.

Aplikasi ‘berSATU’ dilengkapi dengan berbagai fitur bantuan berupa layanan serta edukasi dari berbagai aspek yakni, karier atlet profesional, finansial, kesehatan mental, pendidikan, dan sosial.

"Melalui aplikasi terintegrasi ‘berSATU’ diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan dengan memaksimalkan potensi atlet serta membantu para atlet mempersiapkan masa depannya," harapnya.

Selain itu, Aplikasi ‘berSATU’ hadir untuk membantu atlet muda Indonesia memaksimalkan potensi mereka sebagai atlet dan mempersiapkan masa depan setelah karier olahraganya berakhir.

Selain layanan edukasi, ‘berSATU’ juga akan menerapkan pendekatan rantai nilai untuk dapat memetakan pihak-pihak yang terlibat dalam memberikan pelayanan persiapan karier guna menunjang prestasi dan masa depan atlet-atlet Indonesia.

Dikembangkan alat oksimeter janin

Sementara pemenang I kategori eksakta, Najla Rasikha Putri Harza dari ITS menyatakan, menurut WHO, 23 persen kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia.

Asfiksia terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sebelum, selama, atau tepat setelah lahir. Salah satu cara untuk mencegah asfiksia adalah dengan memonitor kondisi bayi secara berkala.

Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portable di mana saja. Metode alat yang diajukan menggunakan Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm.

"Metode ini menangkap sinyal gabungan dari Ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, dan menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin," jelasnya.

Baca juga: Siswa SMK Inovasi Kacamata IoT bagi Tunanetra, Bisa Beri Perintah Belok

Berikut nama pemenang Writing Competition Djarum Beasiswa Plus 2021/2022:

Kategori non eksakta

  1. Andi Ameera Sayaka Cakravastia (ITB)
  2. Gideon Candra Agape (UPN Jatim)
  3. Alma Anindita (Universitas Sanata Dharma)

Kategori eksakta

  1. Najla Rasikha Putri Harza (ITS)
  2. Ridha Albary (ITB)
  3. Salma Firdaus (Unair)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com