Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim USK Inovasi Detektor Derajat Keparahan Covid-19

Kompas.com - 03/10/2022, 13:42 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tim PKM dari Universitas Syiah Kuala (USK) membuat inovasi alat detektor derajat keparahan Covid-19. Tentu inovasi ini dalam rangka ikut Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC).

Adapun tim terdiri dari ketua tim, Adinda Zahra Ayufi Ramadhani dari Pendidikan Dokter, dengan anggota Zarfan Fawwaz Muhamad dari Pendidikan Dokter, Al Yafi dari Teknik Komputer, dan Rahmad dari Teknik Elektro.

Menurut Adinda, alat tersebut dapat memberikan panduan Kesehatan secara telemedicine. Dengan target masyarakat awam, alat detektor ini dapat menentukan adanya infeksi Covid-19.

Baca juga: Mahasiswa ITB Inovasi Prototipe Penjernih Air

Kemudian dapat mengkategorikan derajat keparahan berdasarkan citra foto toraks, keluhan klinis serta hasil tanda-tanda vital.

"Sehingga setiap individu dapat mendeteksi infeksi Covid-19 secara mandiri, lalu mendapatkan penanganan yang akurat sesegera mungkin," ujarnya dikutip dari laman USK, Jumat (30/9/2022).

Dikatakan, tim yang telah terbentuk sejak Maret 2022 dan dengan dosen pembimbing Dr. dr. Budi Yanti Sp.P(K) ini awalnya memulai penyusunan PKM dengan mendiskusikan proses perjalanan Covid-19.

Namun kemudian menelaah permasalahan yang berkaitan dengan Covid-19 dengan literatur dan teknologi terbaru agar dapat melakukan pemecahan terhadap permasalahan Covid-19 yang ada.

Beberapa hal yang mendukung pembuatan alat detektor ini kemudian dievaluasi sesuai dengan kebutuhan.

Kemudian menyusun prototipe sesuai perkembangan ilmu yang didapatkan selama menyusun prototipe.

"Dalam penyusunan prototipe, juga dilakukan pengumpulan dataset foto toraks pasien Covid-19 yang terkonfirmasi dan pernah dirawat di RSUDZA Banda Aceh," jelasnya.

Ia juga menjelaskan, selama pengumpulan dataset, tim ini mengumpulkan 800 data dari RSUDZA Banda Aceh yang sebelumnya telah memiliki surat etik, kemudian dilakukan percobaan dengan data dari rumah sakit tersebut.

Untuk pengujian alat dilakukan pada pasien yang dicurigai terindikasi Covid-19 serta pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) atau Poli Pinere RSUDZA Banda Aceh.

Dari hasil pengujian, alat ini dapat menentukan seseorang terinfeksi covid dengan akurasi lebih dari 92 persen dan dapat mengkategorikan derajat keparahan pasien.

Baca juga: Siswa SMK Inovasi Kacamata IoT bagi Tunanetra, Bisa Beri Perintah Belok

Saat ini, tim ini telah memiliki hak paten terhadap alat detektor tersebut.

Karenanya, tim berharap dengan terciptanya alat ini, masyarakat yang awam sekalipun dapat melakukan pengecekan secara dini terhadap infeksi Covid-19 tanpa harus memasukkan benda asing ke dalam hidung serta mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com