Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMK Inovasi Kacamata IoT bagi Tunanetra, Bisa Beri Perintah Belok

Kompas.com - 30/09/2022, 18:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa siswa SMK Al Huda, Kota Kediri, Jawa Timur membuat inovasi yang patut diacungi jempol. Pasalnya, mereka berhasil membuat kacamata dengan sensor ultrasonik yang bisa membantu tunanetra.

Salah satu fiturnya ialah bisa memberikan perintah untuk berbelok. Serta dilengkapi dengan GPS dan lain-lain.

Salah seorang siswa, Daffa Eka Sujianto, mengatakan, produk tersebut merupakan hasil dari materi boothcamp yang telah mengajarkan berbagai cara menjalankan sensor dengan program python.

Baca juga: Siswa SMK Inovasi Sepeda Motor Berbahan Bakar Elpiji

Mengirim data sensor ke data IoT, cara menjadikan ide menjadi produk melalui tahap perakitan hardware, serta pembuatan program.

Adapun hasil inovasi itu diikutkan dalam ajang “Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 – 2021/2022” yang memasuki stage ketiga, yaitu IoT Product Development Bootcamp.

"Kami senang bisa lolos sampai ke stage ini karena belum pernah diajarkan materi-materi seperti itu," ujar Daffa dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi, Jumat (30/9/2022).

Dijelaskan, inovasi tersebut merupakan kacamata yang dilengkapi sensor ultrasonik, GPS, kamera, dan speaker yang bisa memberikan perintah berbelok kepada tunanetra berdasarkan data dari sensor.

Oleh karena itu, kacamata tersebut diciptakan untuk membantu tunanetra beraktivitas.

Meski demikian, tantangan yang dihadapi saat mengerjakan proyek tersebut terjadi pada tahap merakit hardware karena ada yang tidak mendukung atau malah tidak tersedia.

Baca juga: Mahasiswa UNS Inovasi Logam Tanah Jarang Jadi Baterai Lithium-Ion

Selain itu, beberapa sensor juga tidak bisa menangkap sinyal sehingga harus membeli perangkat baru.

Karenanya, Daffa berharap, kegiatan tersebut bisa menambahkan waktu untuk mentoring guna menyelesaikan masalah yang terjadi ketika hendak mewujudkan ide.

Sementara, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, mengatakan bahwa “Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 – 2021/2022” sejalan dengan upaya pemerintah mendorong peningkatan kapasitas guru dalam bidang TIK.

"Kami ingin mencetak siswa Indonesia sebagai generasi muda yang menguasai teknologi digital, mampu menghasilkan solusi nyata untuk berbagai permasalahan di komunitas mereka, dan siap bersaing di industri. Kami berharap yang mereka dapatkan di SIC akan bermanfaat bagi masa depan mereka," jelasnya.

Pada stage ketiga yang telah digelar pada bulan Juni-September 2022 ini telah meloloskan sebanyak 100 siswa dari stage 2 yang terbagi dalam 25 tim.

Tim tersebut terdiri atas 6 madrasah aliyah negeri (MAN) sebanyak 8 tim dan 10 SMK sebanyak 17 tim yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia.

Pada stage ketiga, para siswa didorong untuk memiliki kapasitas menjadi IoT developer yang terampil dan siap diserap oleh industri.

Baca juga: Menteri PUPR: Kampus Harus Punya Inovasi Teknik Rekayasa Gempa

Selain itu, para siswa diajarkan beberapa materi, meliputi Foundation & Hardware (IoT), Networking & Communication Basics (Raspberry Pi), dan Software & Platform (MongoDB, PyMongo, UBIDOTS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com