Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FSB 2023 Resmi Dibuka, Usung Tema “Bergerak Bersama Membangun Bangsa”

Kompas.com - 02/10/2022, 20:57 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Festival Sains dan Budaya (FSB) 2023 secara resmi dibuka pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Kegiatan ini mempertemukan dua program besar tahunan yaitu Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI).

ISPO tahun ini akan memperlombakan 6 kategori yaitu: Lingkungan, Teknologi dan Robotika, Komputer, Fisika, Biologi, dan Kimia. Sedangkan OSEBI memperlombakan 6 kategori yaitu: Menyanyi Solo, Penampilan Puisi, Tari Kreasi Nusantara, Menulis Cerpen, Menulis Esai, dan Menulis Puisi.

FSB 2023 mengusung tema “Bergerak Bersama Membangun Bangsa”.

Perwakilan Eduversal Foundation Dwi Prajitno Wibowo menjelaskan salah satu tantangan nyata yang terjadi saat ini adalah situasi dan kondisi geopolitik dunia yang cenderung tidak stabil.

"Oleh karena itu kebutuhan akan generasi yang kokoh menjadi sangat penting. Yaitu generasi yang menatap masa depan cerah tanpa tercerabut dari akar budayanya. Generasi yang bergerak bersama, menyatukan visi dan misi demi membangun bangsa," tegas Dwi.

"Generasi yang tidak saja maju, berdaulat serta mempunyai daya kritis, inovatif, kreatif," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dwi juga berharap FSB akan mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang mampu memegang estafet perjuangan bangsa.

"Karena itu, menurut  pagelaran FSB tahun ini diharapkan semakin kokoh dalam membentuk kualitas sumber daya manusia Indonesia yang seimbang antara karakter dan kreativitas yang melahirkan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi umat manusia khususnya masyarakat Indonesia," ujarnya.

"Keseimbangan ini dapat memberikan kekuatan bagi bangsa untuk menghadapi tantangan di masa depan," tambah Dwi.

Baca juga: 1.660 Siswa SD-SMA Ikut Festival Lomba Seni Siswa Nasional 2022

Generasi unggul yang dimaksud tidak hanya unggul secara akademik namun juga mempunyai sopan, santun, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan identitas bangsa.

"Generasi muda bangsa yang semacam inilah yang akan mampu berprestasi dan membawa peradaban maju bagi bangsa Indonesia, terlebih di masa-masa krisis multidimensional seperti saat ini," pungkasnya.

Pembinaan talenta siswa

 

Dalam sambutannya Presiden ISPO, Prof. Riri Fitri Sari optimis talenta-talenta di bidang sains dan budaya akan terus muncul dari ajang FSB yang jika dididik dan dibina dengan baik akan menjadi pelaku sejarah.

Sedangkan Presiden OSEBI, Prof.Liliana Muliastuti mengapresiasi panitia OSEBI, satu-satunya kompetisi di Indonesia yang terus konsisten melaksanakan tes uji bahasa Indonesia.

Prof.Liliana menekankan pentingnya mencintai Bahasa Indonesia yang berpotensi menjadi bahasa pengantar di ASEAN serta pentingnya menggelorakan seni dan budaya Indonesia sehingga menjadi hak yang dihargai secara intelektual sebagai budaya bangsa Indonesia.

Surya Saputra sebagai Koordinator Acara FSB menyatakan bahwa ISPO telah dilangsungkan selama 15 tahun sedangkan OSEBI telah berlangsung selama 10 tahun.

Selain itu, peserta ISPO dan OSEBI juga mampu bersaing di ajang internasional diantaranya adalah International Festival of Language & Culture (IFLC), Genius Olympiad, Vilipo Lithuania, dan Infomatrix Mexico.

Surya juga menjelaskan bahwa sebagaimana tahun lalu, Festival Sains dan Budaya 2023 akan digelar secara Online.

Adapun rangkaian acara FSB 2023 adalah sebagai berikut:

  • Registrasi: 1 Oktober 2022
  • Pengumuman Finalis: 23 Desember 2022
  • Acara Final FSB: 24-26 Februari 2023

Pendaftaran dan informasi lengkap FSB 2022 dapat diakses melalui tautan https://festivalsainsbudaya.com

Dalam kesempatan sama, Prof. Liliana dan Prof. Riri juga menekankan pentingnya pembinaan talenta siswa, selain ajang kompetisi yang telah banyak digelar.

"Tripatrit antara guru, orangtua, dan masyarakat perlu membina talenta siswa sejak awal. Ini adalah kewajiban bagi kita semua, orangtua dan guru melihat talenta anak, bagaimana kita bersatu padu supaya bisa menggerak anak-anak ini," jelas Prof. Riri.

Prof. Lili menambahkan, "saat ini tidak semua sekolah bisa menghidupkan ekstrakurikuler. Padahal ini merupakan ajang terbaik untuk membina bibit-bibit dan memupuk dari talenta-talenta siswa kita."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com