Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan Kampus Ini Akui Banyak Tantangan Jalani Bisnis Fashion Muslimah FCL

Kompas.com - 02/10/2022, 13:45 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Putri Avis mengaku jatuh bangun dalam menjalani bisnis. Bisnis yang mulainya dari nol ini di bidang fashion muslimah.

Wanita lulusan Universitas Riau (Unri) ini mengaku membangun bisnis sudah berjalan 6 tahun, yakni tepatnya pada tahun 2016.

Baca juga: Punya 400 Anggota Tim Bayangan, Pengamat: Nadiem Tak Percaya ASN Kemendikbud

Nama bisnis fashion muslimah yang diusungnya adalah Famys Circle Label (FCL) yang baru membuka store pertama di Pekanbaru, pada Sabtu (1/10/2022).

Dia mengaku menjadi pengusaha karena telah terinspirasi dari banyak orang.

Meski inspirasi yang diperolehnya harus dibarengi dengan segala aksi yang harus dijalankannya.

"Saya melihat banyak pengusaha sukses yang merintis usaha dari nol hingga jadi besar. Jadi itu sangat menginspirasi saya untuk menjalankan bisnis," kata dia dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Saat ini, sebut dia, produk dari bisnisnya mulai dari dress, atasan dan bawahan, sepatu, perhiasan, tas, hingga scarf.

Tak hanya itu, bisnis yang dijalankannya juga mengeluarkan produk scarf FCL signature monogram dengan belasan warna.

Putri Avis mengaku ingin melebarkan sayap bisnisnya keluar Pekanbaru, Riau.

Baca juga: Pengamat: 400 Anggota Tim Bayangan Nadiem Berpotensi Langgar UU dan Regulasi

 

Sebab, saat ini store yang dimiliki hanya di Pekanbaru saja.

"Kami ke depannya berencana melakukan ekspansi dengan membuka cabang di kota lain," ujar dia.

Bahkan, Putri memiliki impian bahwa bisnis fashion muslimah yang dijalankannya bisa menuju kancah internasional.

"Dengan tekad menyajika store yang nyaman, kualitas dan kelengkapan bagi seluruh modest fashionist Indonesia dan dunia," tutur dia.

Tantangan jalani menjalani bisnis

Ilustrasi baju muslim yang mengikuti tren.SHUTTERSTOCK/HAFIZUSSALAM BIN SULAIMAN Ilustrasi baju muslim yang mengikuti tren.

Putri melihat FCL memiliki market yang luas di Pekanbaru. Itu karena, belum ada modest fashion yang menerapkan konsep retail sebesar ini di Indonesia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com