Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lulusan Kampus Ini Akui Banyak Tantangan Jalani Bisnis Fashion Muslimah FCL

KOMPAS.com - Putri Avis mengaku jatuh bangun dalam menjalani bisnis. Bisnis yang mulainya dari nol ini di bidang fashion muslimah.

Wanita lulusan Universitas Riau (Unri) ini mengaku membangun bisnis sudah berjalan 6 tahun, yakni tepatnya pada tahun 2016.

Nama bisnis fashion muslimah yang diusungnya adalah Famys Circle Label (FCL) yang baru membuka store pertama di Pekanbaru, pada Sabtu (1/10/2022).

Dia mengaku menjadi pengusaha karena telah terinspirasi dari banyak orang.

Meski inspirasi yang diperolehnya harus dibarengi dengan segala aksi yang harus dijalankannya.

"Saya melihat banyak pengusaha sukses yang merintis usaha dari nol hingga jadi besar. Jadi itu sangat menginspirasi saya untuk menjalankan bisnis," kata dia dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Saat ini, sebut dia, produk dari bisnisnya mulai dari dress, atasan dan bawahan, sepatu, perhiasan, tas, hingga scarf.

Tak hanya itu, bisnis yang dijalankannya juga mengeluarkan produk scarf FCL signature monogram dengan belasan warna.

Putri Avis mengaku ingin melebarkan sayap bisnisnya keluar Pekanbaru, Riau.

Sebab, saat ini store yang dimiliki hanya di Pekanbaru saja.

"Kami ke depannya berencana melakukan ekspansi dengan membuka cabang di kota lain," ujar dia.

Bahkan, Putri memiliki impian bahwa bisnis fashion muslimah yang dijalankannya bisa menuju kancah internasional.

"Dengan tekad menyajika store yang nyaman, kualitas dan kelengkapan bagi seluruh modest fashionist Indonesia dan dunia," tutur dia.

Putri melihat FCL memiliki market yang luas di Pekanbaru. Itu karena, belum ada modest fashion yang menerapkan konsep retail sebesar ini di Indonesia.

Terlebih lagi yang didukung dengan luxury modern interior dan pelayanan maksimal.

Selain itu, dia juga ingin mengubah mindset selama ini terkait modest fashion.

Di mana sering kali orang menganggap modest fashion hanya dikhususkan pada pakaian muslim saja.

"Jadi kami juga sediakan pakaian wanita dengan style tidak terlalu terbuka. Terlepas dari target market yang merupakan wanita muslimah, produk yang dijajakan tanpa memandang latar belakang individu," jelas dia.

Terkait tantangan, memang perusahaan harus memenuhi kebutuhan pasar yang terus menerus. Jika tidak memenuhi, maka akan ditinggal oleh konsumen.

Demi menghadapi tantangan bisnis itu, dirinya memberikan warna baru bagi industri fashion, dengan mengusung konsep multi brand store terbesar di Indonesia.

"Jadi ini kita ubah ke lebih modern saja, dari sebelumnya 'Famys'. Itu atas masukan dan strategi bisnis yang diberikan konsultan bisnis saya," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/02/134500671/lulusan-kampus-ini-akui-banyak-tantangan-jalani-bisnis-fashion-muslimah-fcl

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke