Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ganjar Pranowo: Pendidikan hingga Karier Politik

Kompas.com - 27/09/2022, 08:49 WIB
Andia Christy,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Ganjar Pranowo nekat mendaftarkan diri ke UGM dengan uang tabungannya. Hasilnya berujung manis, namanya berada di daftar mahasiswa yang diterima kampus.

Sampai akhirnya pada 1987, Ganjar Pranowo masuk sebagai mahasiswa baru di Fakultas Hukum UGM.

Melansir dari situs resmi pribadinya, saat di kampus dirinya bergabung pada organisasi paling tua di FH UGM, yaitu Mahasiswa Justicia Club atau "Majestic-55" yang bergerak aktif di bidang alam dan lingkungan.

Akibat banyak anggota Majestic-55 yang aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ganjar Pranowo banyak mengobrol dan berdiskusi dengan mereka. Dia pun terpilih untuk memimpin Majestic-55 rentang periode 1988-1990.

Sejak menjadi mahasiswa semester kedua, Ganjar ikut juga dalam aktivitas Gerakan Demokrat Kampus atau disingkat Gedek yang semakin mendekatkannya dengan dunia politik. Gedek memperkenalkannya dengan politisi PDI kala itu, Soetardjo Soerjogoeritno atau Mbah Tardjo.

Pada masa-masa itu, Ganjar Pranowo mulai tertarik dengan isu-isu lokal hingga nasional.

Baca juga: Menteri Nadiem Dapat Apresiasi di PBB, tetapi Belum di Negeri Sendiri

Dalam setiap gerakan yang diinisiasi oleh Ganjar dan teman-temannya, dia gencar menentang rezim otoriter Orde Baru hingga memprotes kebijakan Rektor UGM periode 1986-1990, Koesnadi Hardjasoemantri.

Tak disangka, Majestic-55 dan Gedek menjadi langkah awalnya untuk tiba di Senayan.

Tidak puas dengan gelar sarjana, Ganjar juga meraih gelar Magister (S2) di jurusan Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Kehidupan dan perjalanan karier Ganjar Pranowo

Pada masa kuliah pula, Ganjar Pranowo bertemu dengan istrinya Siti Atikoh Supriyanti.

Pasangan yang dipertemukan di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini menikah pada 1999 yang dianugerahi satu orang anak laki-laki bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

Baca juga: Menteri Nadiem Buka Suara Terkait 400 Tim Bayangan

Sebelum terjun ke lembaga legislatif Indonesia, Ganjar bekerja sebagai konsultan HRD PT Prakarsa pada tahun 1995-1999.

Usai beberapa tahun bergabung dengan PDI-P pada orde baru, akhirnya dia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI-P selama dua periode.

Periode 2004-2009, dia menjadi anggota Komisi IV DPR RI untuk Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan).

Sementara periode 2009-2013, dia menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan Dan Reformasi Agraria.

Ganjar Pranowo terkenal memanfaatkan media sosial (medsos) Facebook dan Twitter untuk berkomunikasi dengan rakyat selama menjadi anggota DPR RI.

Bahkan setelahnya, Ganjar terus aktif selama beberapa periode menjadi anggota dan ketua panitia khusus (pansus) di DPR RI, anggota badan legislasi, hingga anggota serta sekretaris fraksi PDIP di MPR dan DPR RI.

Pada 2009, dia sempat menjadi anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century di DPR RI.

Baca juga: Profil Anies Baswedan, Mulai dari Pendidikan dan Jabatan Mentereng

 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com