Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Peraga Rumah Model Karakter Tropis Ini Inovasi Dosen Undip

Kompas.com - 12/09/2022, 11:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia yang beriklim tropis tentu masyarakatnya harus menyesuaikan keadaan alam. Termasuk bangunan rumah tempat tinggal.

Untuk itulah dua dosen Arsitektur Universitas Diponegoro (Undip) membuat inovasi alat peraga Rumah Model berkarakter Arsitektur Tropis berdimensi 1.00 m x 1.00 m x 1.00 m.

Keduanya ialah Dr. Ir. Eddy Prianto, CES., DEA., Dosen Arsitektur Fakultas Teknik Bidang Ilmu Teknologi Bangunan (Thermal, Energi, Comfort dan Simulasi Model) dan Bharoto, S.T., M.T. (Dosen Arsitektur Bidang Ilmu Sejarah, Teori, dan Kritik Arsitektur).

Dr. Eddy mengatakan, Alat Peraga Model Rumah Putar tersebut telah dibangun sejak tahun 2010, berlokasi di halaman kampus Arsitektur Universitas Diponegoro.

Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Lampu Morse untuk Bantu Kinerja TNI AL

Selain itu alat peraga ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan hingga eksperimental pada sivitas akademik Departemen Arsitektur FT Undip dan seluruh akademis ranah arsitek secara umum.

Bisa jadi alat peraga miniatur

Adapun beberapa contoh penggunaannya adalah sebagai alat media peraga miniatur berdasarkan permasalahan arsitektur yang menjadi persoalan di masyarakat.

"Misalnya ketika perumahan sedang ramai-ramainya dengan trend pemakaian batu alam. Kita mengkaji batu alam jenis apa yang tepat untuk rumah di kota Semarang," ujarnya dikutip dari laman Undip, Jumat (9/9/2022).

Ia menambahkan saat marak-maraknya pemakaian cat bercolor pada façade rumah, pihaknya juga mengkaji warna apa yang memberi dampak efisiensi energi untuk rumah di Semarang.

"Selain itu tentang Green Bangunan, kita pun mengkaji tanaman rambat dan desain seperti apa yang cocok untuk rumah-rumah di Semarang," imbuhnya.

Secara prinsip alat model ini tersusun dari tiga elemen konstruksi sebuah bangunan pada umumnya, yaitu kepala, badan, dan kaki.

Baca juga: Mahasiswa Unnes Inovasi Sendok Berbahan Sayuran

Elemen kepala berupa atap yang dibuat dari material dan bentuk sesuai parameter yang dikehendaki, elemen badan berupa dinding yang tersusun dari pasangan bata 0.05m x 0.11m x 0.25m.

Tentu dengan batu bata ukuran reel yang dilengkapi lubang inlet dan outlet untuk kondisi yang mempresentasikan porosite bangunan hunian daerah tropis, dimana pada bidang ini jenis lapisan dinding, komposisi, finishing bahkan bahan dindingnya dapat di modelisasi sesuai parameter yang dikehendaki.

Sedangkan bagian kaki berupa lantai beton yang dilapisi pasangan keramik dan roda yang ditempatkan pada rel berbentuk lingkaran, sehingga bangunan model ini dapat diputar sejauh 360 derajat.

Berpijak model yang telah eksis

Dr. Eddy juga menjelaskan bentuk alat peraga rumah model tidak hanya memperhatikan peluang munculnya prototipe untuk masa depan.

Akan tetapi juga berpijak pada model-model yang eksis dalam kesejarahan arsitektur di Indonesia atau di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Dengan demikian prototipe untuk masa depan dapat memanfaatkan prinsip-prinsip yang terdapat pada model masa lalu, sehingga terwujudlah rancangan yang tetap kontekstual dan berkelanjutan.

Pada umumnya pelaksanaan pengukuran dilakukan minimal selama 24 jam dengan durasi pencatatan tiap 5 menit hingga 30 menit.

Dua pertimbangan teknis terkait durasi pengukuran apabila kondisi cuaca lingkungan (iklim mikro dan iklim makro kota Semarang stabil, maka durasi pengukuran bisa cukup 1 sampai 2 hari).

Baca juga: Mahasiswa UGM Inovasi Bantal Antibakteri, 100 Persen Bahan Alami

"Namun bilamana sebaliknya, maka durasi pengukuran bisa sampai 7 hari atau seminggu. Kondisi pengukuran yang berkelanjutan (siang dan malam) merupakan data yang dapat digunakan dalam tahapan penganalisaan," jelas Dr. Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com