Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Inovasi Lampu Morse untuk Bantu Kinerja TNI AL

Kompas.com - 10/09/2022, 13:25 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan lampu canggih bernama Automorse. Tentu, inovasi ini untuk membantu tugas dari TNI Angkatan Laut (AL).

Diciptakannya lampu tersebut karena saat ini Kapal Republik Indonesia (KRI) masih menggunakan lampu komunikasi dengan sistem manual.

Melansir laman ITS, Sabtu (10/9/2022), inovasi tersebut muncul untuk menyelesaikan masalah lampu komunikasi di KRI bersistem manual yang bisa membuat pekerjaan menjadi lebih lambat dan rentan terjadi human error.

Baca juga: Poltekad Ciptakan Roket, Perkuat Alutsista dan Lahirkan SDM Kompeten

Hal tersebut membuat Sangsaka Wira Utama, seorang mahasiswa Departemen Teknik Fisika ITS, muncul ide untuk menciptakan sistem yang dapat menerjemahkan lampu morse secara otomatis yang diberi nama Automorse.

Gunakan sistem komputasi digital

Menurut Wira, Automorse ini menggunakan sistem pengirim dan penerima sandi flashlight, dengan sistem yang dapat bekerja secara otomatis dan terenkripsi berbasis image processing.

Sistem yang dikembangkan Wira bersama dua rekannya, yaitu Tadeus Pantryan Simarmata dan Niza Rosyda, ini menggunakan sistem komputasi digital yakni Smart Flash Processing System (SFPS).

Adapun awalnya dilakukan penyempurnaan SFPS dari hasil pengujian yang telah berhasil mengirim dan menerima pesan secara akurat.

Sedang penyempurnaan meliputi penggunaan material sesuai standar militer, sistem keamanan data, baterai, dan banyaknya kalimat yang diterima serta dikirim.

Baca juga: Ikut Kompetisi Robot Terbang Tingkat Internasional, Tim ITS Juara I

Karena itu, adanya penyempurnaan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi SFPS. Setelah disempurnakan, Automorse dapat dioperasikan di luar area ruangan kontrol.

"Serta meminimalisir risiko operator flashlight yang rentan terjadi human error," ujar Wira.

Sementara untuk bagiannya, sistem Automorse ini memiliki bagian perangkat lunak yang berfungsi untuk mengendalikan perangkat keras dan menerjemahkan sandi.

Perangkat keras ini berbentuk persis lampu sorot berlapis baja dan mikrokontroler.

Di dalam lampu sorot tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu lampu LED, webcam, dan mikrokontroler.

Berharap bisa kerja sama TNI AL

Bersama timnya, Wira telah merencanakan strategi pemasaran produk, yakni dengan membidik target pasar pada Koarmada II TNI AL.

Inovasi ini diharapkan dapat menggantikan alat komunikasi sandi konvensional yang terpasang di kapal laut.

Tak berhenti di situ, Wira juga berencana akan menjalin kerja sama dengan salah satu industri alutsista nasional yaitu PT PAL Indonesia.

Selain itu, berbagai upaya akan terus dilakukan untuk pengembangan produk hingga dapat menginstalasi 20 KRI.

Baca juga: Webinar ITS: Indonesia Masih Kesulitan Produksi Baterai dari Nikel

Namun sebagai inovator, mereka masih terkendala untuk menembus pasar jika tidak memiliki relasi bisnis ke pemerintahan.

"Kami berharap ITS membuka jalur khusus alumni agar dapat membantu pemasaran produk kami dan melakukan pendampingan secara berkala," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com