KOMPAS.com - Bagi penggemar kopi sudah tahu dengan beberapa jenis kopi yang biasa disajikan di coffe shop.
Di Indonesia sendiri memiliki beberapa jenis kopi yang terkenal dan memiliki citarasanya masing-masing.
Peneliti South-East Asia Food and Agricultural Science and Technology Center (Seafast) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor Dr Dian Herawati mengungkapkan empat jenis kopi dan keunikannya.
Mau tahu 4 jenis kopi apa saja yang dimaksud Dr Dian? Melansir dari laman Instagram resmi IPB, saat ini kopi masih menjadi salah satu komoditas pangan primadona di Indonesia. Tidak hanya sebagai minuman, kopi juga diolah menjadi berbagai produk pangan.
Baca juga: Apa Itu Walk In Interview dan Cara Menghadapinya? Fresh Graduate Simak
Menurut Dr Dian, umumnya konsumen Indonesia menyukai jenis kopi Arabica dan Robusta. Namun selain kedua jenis kopi tersebut masih ada dua jenis kopi lain yang belum terlalu populer di Indonesia. Yaitu Excelsa dan Liberica.
Asal-usul semua jenis kopi sebenarnya datang dari Ethiopia, Afrika kemudian disebarkan melalui jalur perdagangan. Hingga akhirnya dibudidayakan di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda.
Keempat jenis kopi ini memiliki perbedaan tersendiri. Kopi Arabica (coffe arabica) dan Robusta (coffee canephora), merupakan species berbeda dan memiliki persyaratan tumbuh yang berbeda pula.
Dr Dian menerangkan, Arabica tumbuh baik di dataran tinggi pegunungan dengan udara dingin. Sedangkan Robusta di dataran rendah dan di udara lebih hangat.
Baca juga: 6 Prospek Kerja dan Kisaran Gaji Lulusan Jurusan Bahasa Asing
Karena perbedaan lokasi tumbuh ini, menjadikan kopi Robusta lebih mudah dibudidayakan di tempat yang ketinggiannya lebih rendah.
Sekitar 90 persen budidaya kopi Indonesia didominasi oleh jenis Robusta daripada jenis kopi lainnya. Sisanya adalah Arabica.
"Namun belakangan ini Arabica mulai digemari karena masyarakat mulai tahu bahwa kopi ini memiliki citarasa lebih superior atau enak dibandingkan Robusta," papar Dian.
Menurut dia, Arabica lebih sulit dibudidayakan sehingga nilai ekonominya lebih tinggi. Secara sensori, Arabica lenih unggul. Cita rasanya seimbang dan aromanya lebih kaya dan unik. Rasanya juga kaya seperti pahit, asam dan manis.
Dian juga menerangkan dua jenis kopi lainnya yang kurang familiar didengar masyarakat. Kopi excelsa (coffee liberica var dewevrei) dan Kopi Liberica (Coffea liberica var.liberica).
Kopi ini tidak terlalu populer karena permintaan pasarnya memang rendah. Kontribusi kedua jenis kopi ini tidak lebih dari dua persen karena ditanam dalam jumlah terbatas.
Dari segi budidaya agak sulit, namun sebenarnya kedua kopi ini secara karakteristik masih memiliki keunikan tersendiri.