Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektifkah Gunakan Bahasa ala "Anak Jaksel" untuk Perlancar Bahasa Inggris?

Kompas.com - 01/09/2022, 18:43 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tren bahasa gaul ala anak Jakarta Selatan (Jaksel) semakin menjamur di kalangan generasi muda. Tidak hanya digunakan oleh mereka yang tinggal di Jaksel, tetapi juga di berbagai wilayah di Indonesia.

Pertanyaannya, efektifkah penggunaannya untuk memperlancar bahasa Inggris?

Berkolaborasi dari The British Institute (TBI), Kompas.com menggelar webinar bertema “Vocabulary Ala Anak Jaksel: Adopsi Frasa Bahasa Inggris dengan Tepat," Kamis (25/8/2022)

Guru dari TBI Pondok Indah, Mediyani hadir mendampingi 43 partisipan yang telah mendaftar gratis untuk belajar tentang penggunaan frasa bahasa Inggris dengan tepat di percakapan sehari-hari.

Baca juga: Biaya Kuliah S1-S2 di Kampus Top Dunia: MIT, Stanford, Harvard

Mediyani mengungkapkan bahwa penggunaan bahasa gaul anak Jaksel yang kerap menggabungkan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia itu dapat menjadi sarana latihan dalam pelafalan bahasa Inggris. 

Meskipun demikian, masih sering ditemukan penyalahgunaan kata-kata bahasa Inggris ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Sehingga, bila diartikan akan berbeda makna. Bila tak diperbaiki, maka ini akan menjadi kesalahan yang berulang.

Untuk itu, Mediani mengajak peserta webinar untuk menggunakan kalimat bahasa Inggris dengan benar.

“Selama kita menggunakannya dengan tepat, Why not? Itu dapat menjadi ajang latihan sehingga kita lebih berani, melatih pelafalan. Selama kita mau belajar tidak semuanya jelek, pasti ada hal baik yang kita temukan,” papar Mediyani.

Agar peserta dapat menggunakan istilah anak Jaksel dengan benar, Mediyani menjelaskan enam kosakata yang paling sering digunakan dan bagaimana menggunakannya dengan benar.

Baca juga: TBI: Tips Membuat Konten Media Sosial yang Menarik lewat Teknik Brainstorming

1. Even = bahkan

Contohnya, Everybody’s going on holiday, even grandma and grandpa are going.

2. Literally = secara harafiah (benar-benar atau sesungguhnya terjadi)

Contohnya, We were literally rolling on the floor laughing.

3. Salty (adjective) = rasa benci, kesal, jengkel, dan sebal

Contohnya, He got salty with me because I wouldn’t go out with him.

4. Prefer (noun) = to line, choose, or want one thing rather that another

Contohnya, I prefer seeing a movie than going to a café

5. Which is = yang mana

Contohnya, My visa application to Narnia was declined, which is frustrating because I was looking forward to go.

Baca juga: 40 Singkatan Bahasa Inggris Kekinian, Kamu Perlu Tahu

6. Worth it = penggabungan dari kata worth dan it

Worth artinya sepadan, bernilai, dan berharga, sedangkan It merupakan kata ganti dari benda atau sebuah ide yang sudah disebut sebelumnya.

Contohnya, I’m not going to the party, It’s both worth it.

Apabila ditelusuri lebih jauh, lanjut Mediyani, munculnya perpaduan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam istilah anak Jaksel mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya power distance.

"Seperti kita ketahui bahwa ada budaya dalam masyarakat kita yang menganggap bahwa bahasa Inggris sebagai bahasa internasional," ujarnya.

Dengan demikian, orang senang menggunakan bahasa Inggris walaupun hanya beberapa kata saja dengan code mixing dan code switching.

Code mixing artinya mencampurkan dua bahasa dalam tataran level kata dan code switching, mencampurkan dua bahasa yang berbeda dalam tataran level bahasa,” ujar Mediyani.

Baca juga: Annyeonghaseyo, Ini 5 Kampus Terbaik Korea Selatan dan Beasiswanya

Menariknya, hal senada juga terjadi di negara lain, seperti istilah Spanglish dan Singlish. Spanglish merupakan perpaduan bahasa Spanyol dan bahasa Inggris. Sementara itu, Singlish yakni perpaduan antara Singapore dan Inggris.

Code mixing tidak hanya terjadi di Jaksel, tetapi di seluruh dunia. Code mixing dapat dijadikan ajang latihan, lama-lama dijadikan full satu kalimat karena semakin terbiasa menggunakan bahasa Inggris,” ungkap Mediyani.

Itulah mengapa, Mediyani melihat fenomena tersebut dari segi positif. Ia berharap agar istilah anak Jaksel tersebut tidak hanya menjadi dialek, tetapi mempergunakan tata bahasa yang benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com