Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Komisaris EdTech Cakap, Gita Wirjawan: Kemampuan Bahasa Inggris Tingkatkan Kesejahteraan

Kompas.com - 23/08/2022, 14:28 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Gita Wirjawan, mantan Menteri Perdagangan tahun 2011-2014 menekankan bahwa potensi kemampuan berbahasa dapat meningkatkan kesejahteraan.

Ia mencontohkan, pekerja migran dari Filipina mampu mendatangkan devisa lebih besar karena mereka lebih menguasai bahasa Inggris.

“Bayangkan jika 100 juta warga negara Indonesia mahir berbahasa Inggris, Mandarin, niscaya SDM kita bisa mengisi posisi-posisi strategis di perusahaan dunia. Sky is the only limit. Upaya pemerataan pendidikan di luar jalur formal mesti diperluas lagi, maka di sinilah teknologi berperan,” ucap Gita yang kini resmi menjadi komisaris Platform EdTech Cakap, dalam acara bincang-bincang di kanal Youtube Cakap, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Hanya 20 dari 4.500 Kampus Indonesia Masuk Ranking Dunia, Ini Kata Kemendikbud

Gita mulai mengemban tugas barunya sebagai komisaris Cakap sejak bulan Agustus 2022 itu langsung menitikberatkan bahasa sebagai sarana yang cepat untuk menguasai pendidikan.

Menurutnya, Indonesia kerap kalah saing dalam berkomunikasi di panggung atau pentas internasional dibandingkan India dan Singapura.

“Masih banyak orang Indonesia yang tidak bisa berbahasa yang dipahami komunitas global,” ujar Gita yang pernah menjadi Ketua Sidang dalam World Trade Organization Ministerial Conference di tahun 2013.

“Harapannya, orang Indonesia yang dikirim ke Timur Tengah, Hong Kong, Singapura, bisa jadi supervisor IT atau GM di hotel karena mereka jago bahasa Inggris,” ucapnya.

Gita Wirjawan (kiri) dan Tomy YunusDok. Cakap Gita Wirjawan (kiri) dan Tomy Yunus

Upaya meningkatkan kualitas SDM bangsa

Di kesempatan yang sama, CEO & Co-founder Cakap, Tomy Yunus mengatakan bahwa sosok Gita yang dekat dengan dunia pendidikan, sangat cocok didapuk menjadi komisaris yang akan mendukung perkembangan EdTech Indonesia melalui Cakap.

“Sosok Gita Wirjawan memiliki visi dan misi yang selaras dengan Cakap, yakni membawa potensi dan talenta Indonesia lebih maksimal lagi. Cakap selama ini membawa misi sebagai platform penyedia kursus upskilling yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM bangsa,” ujar Tomy.

Tomy pun melayangkan sebuah pertanyaan untuk Gita, “What's your endgame Pak Gita?”

Gita pun menjawab, “My endgame is to be a teacher. Banyak negara yang hanya fokus pada kurikulum, tapi mengesampingkan kualitas pengajar. Sekarang tantangannya bukan cuma menghasilkan guru berkualitas, tapi juga melek teknologi, dan ini tugas kita bersama,” ujar Gita yang pernah menjadi Kepala BKPM ini.

Baca juga: Rayakan Kemerdekaan, Cakap Luncurkan Teacher Academy guna Perkuat Kompetensi Guru

Tomy juga berharap bahwa dengan bergabungnya Gita sebagai komisaris, dapat menjadikan Cakap sebagai wadah bersama untuk mewujudkan peningkatan kapasitas dan keterampilan bangsa.

“Hingga saat ini sudah ada lebih dari 2,7 juta siswa yang mengikuti berbagai kelas-kursus, 250 mitra berbagai institusi untuk upskilling karyawan mereka, dan 1.600 pengajar-ahli yang bergabung di Cakap. Angka tersebut sangat potensial untuk terus dikembangkan, sehingga kami berharap SDM Indonesia bisa menjadi bagian komunitas global dengan kemampuan bahasa asing dan vokasi yang mumpuni,” ujar Tomy.

Sebagai informasi, Cakap merupakan platform upskilling yang memiliki dua pilar bisnis yakni bahasa asing dan kursus vokasi.

Cakap fokus untuk mengembangkan program yang tersertifikasi secara nasional, dan hingga saat ini memiliki 2,7 juta siswa yang tersebar di 95 kota dari 34 provinsi. Cakap turut memberdayakan 1.600 guru/ahli berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com