Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IFLA Bersama UNESCO Resmi Luncurkan Manifesto Perpustakaan Umum 2022

Kompas.com - 30/07/2022, 10:18 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) sukses menggelar World Library and Information Congress (WLIC) ke-87 pada 26-29 Juli 2022 di Dublin, Irlandia.

Perhelatan kongres dengan tema "Inspire, Engage, Enable, Connect", ini menghasilkan manifesto terbaru.

Baca juga: Kisah Haru Ibu Wakili Wisuda S1 di Unesa karena Anaknya Telah Tiada

Dalam pembukaannya, Presiden IFLA, Barbara Lison mengatakan, salah satu agenda penting WLIC ke-87 adalah Manifesto Perpustakaan Umum 2022 oleh IFLA dan Unesco.

Manifesto bertujuan untuk merespons perubahan teknologi dan menggambarkan realitas masyarakat serta misi perpustakaan umum saat ini.

"Terima kasih semua pihak yang mempersiapkan acara ini selama beberapa tahun terakhir, hingga beberapa hari ke depan. Hal ini sejalan dengan tema yang akan merayakan pencapaian kami, pengumuman menarik tentang manifesto perpustakaan umum dari IFLA/Unesco dan sebagai peringatan ke-75 tahun hubungan IFLA dengan Unesco," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (30/7/2022).

Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando yang hadir dalam WLIC 2022 memberikan pandangannya tentang Manifesto Perpustakaan Umum Tahun 2022 IFLA/Unesco.

Dia mengatakan, tujuan membangun kebersamaan harus menjadi visi bersama. Bahwa masing-masing negara memiliki cara tersendiri dalam memajukan masyarakatnya.

“Manifesto IFLA/Unesco tidak pernah bergeser dari esensi dari sebuah perpustakaan untuk melakukan perubahan di dalam masyarakat. Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana kepala perpustakaan di seluruh dunia mengambil kebijakan untuk turut mendorong perubahan tersebut. Dan harus lebih banyak tema yang diangkat bagaimana menciptakan masyarakat yang literat,” ucap dia.

Manifesto Perpustakaan Umum IFLA/Unesco menyatakan perpustakaan umum sebagai kekuatan hidup untuk pendidikan, budaya dan informasi, serta sebagai agen penting untuk perdamaian dan kesejahteraan semua orang.

Baca juga: Pakar UGM: Penularan Cacar Monyet Bisa Lewat Wadah Ini

Manifesto IFLA/Unesco pertama kali dibuat pada 1949 dan telah diperbarui selama beberapa dekade seiring dengan berkembangnya peran perpustakaan di masyarakat.

Versi terbaru, yang diterbitkan pada 1994, menjadi landasan advokasi perpustakaan umum IFLA.

Dalam WLIC 2022, Indonesia diwakili lima delegasi dari Perpusnas dan satu delegasi dari BRIN.
WLIC 2022 dihadiri oleh 1.934 peserta yang berasal dari 96 negara dengan sukarelawan lebih dari 200 orang dari beberapa negara anggota IFLA.

Pada tahun ini, kepemimpinan Lison sebagai Presiden IFLA, berakhir. Selanjutnya, IFLA akan dipimpin oleh Vicki McDonald asal Australia untuk masa 2022–2023. IFLA WLIC 2023 akan berlangsung di Rotterdam, Belanda.

Penyusunan Manifesto IFLA dan Unesco melibatkan banyak perpusatakaan di dunia

Penyusunan manifesto terbaru oleh IFLA/Unesco melibatkan seluruh perpustakaan di dunia. Survei dilakukan IFLA pada 2020 dengan mengumpulkan masukan dari pustakawan di seluruh dunia.

Lebih dari 600 tanggapan menawarkan banyak wawasan tentang bagaimana perpustakaan profesional menggunakan manifesto dalam pekerjaan mereka, dan bagaimana mereka menyarankan untuk diperbarui dan ditingkatkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com