Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KILA 2022, Semakin Banyak Anak Indonesia yang Berbakat di Bidang Seni

Kompas.com - 25/07/2022, 13:23 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Setiap anak terlahir cerdas. Namun, untuk menggali kecerdasan anak, tak cukup bila hanya mengandalkan nilai akademis semata.

Anak-anak juga bisa cerdas dalam bidang seni bila diberi ruang kreasi. Inilah yang dihadirkan dalam Senandung untuk Sahabat sebagai acara puncak program Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA).

Anak-anak Indonesia berhasil membuktikan kepiawaiannya dalam menciptakan lagu anak, bernyanyi, dan mengaransemen lagu.

KILA menjadi wujud komitmen Kemendikbudristek dalam menyediakan ruang kreasi bagi anak-anak berbakat di Indonesia dalam berkesenian. KILA menyajikan tema yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Baca juga: Batique, Game Pertama di Indonesia untuk Uji Keunikan Kognitif Anak

Khusus pada gelaran tahun ini, dua dari tiga dosa besar yang kerap terjadi di dunia pendidikan, yaitu perundungan dan intoleransi, dipilih menjadi tema wajib untuk para peserta lomba cipta lagu anak.

Minat anak-anak Indonesia untuk berkreasi di KILA terus meningkat. Pada tahun 2020 saja, ada 1.295 orang pendaftar, tahun 2021 ada 2.389, dan tahun 2022 ada 3.317 pendaftar.

Dari ribuan pendaftar tersebut untuk tahun ini saja tercatat hanya 478 peserta yang berkasnya lengkap dan berhak mengikuti berbagai tahapan seleksi KILA selanjutnya.

Sekretaris Direktur Jenderal (Sesditjen) Kebudayaan, Fitra Arda menyampaikan apresiasi atas prestasi anak-anak yang telah berhasil membuktikan kepiawaiannya dalam menciptakan lagu anak, bernyanyi, dan mengaransemen lagu.

“Tugas kita sebagai orang tua untuk memberi ruang kepada anak-anak agar mereka dapat mengaktualkan bakat dan minat sesuai fitrahnya,” tuturnya dalam puncak acara KILA yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2022 ini, dilansir dari Kemendikbudristek.

Baca juga: Terkenal Disiplin, Begini Cara Orangtua Jepang Mendidik Anak

Menurut Fitra, penting untuk menyediakan ruang bagi generasi muda untuk tumbuh dalam iklim yang aman, sejahtera dan dihargai oleh lingkungan sekitarnya.

“KILA adalah salah satu ruang untuk itu maka kita harus tingkatkan terus melalui berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti satuan pendidikan, pemerintah daerah, komunitas, sanggar seni, keluarga dan masyarakat untuk bisa memaksimalkan dampak positif dari kegiatan ini,” lanjutnya.

Dalam laporannya, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan bahwa Pentas KILA 2022 menjadi ajang apresiasi bagi para pemenang melahirkan karya-karya baru sekaligus menyosialisasikannya.

“Para peserta lomba cipta lagu menghadirkan karya-karya terbaik mereka dengan membawa misi komunikasi positif tentang permasalahan besar yang kerap terjadi di dunia pendidikan, yaitu perundungan dan sikap intoleransi,” ucapnya.

Ke depan, melihat kondisi pandemi Covid-19 yang mulai terkendali, Dit. PMM akan melanjutkan sosialisasi lagu-lagu karya pemenang lomba KILA ke beberapa daerah di Indonesia.

Baca juga: Psikolog: Karakter Anak 80 Persen Terbentuk dari Pengasuhan Orangtua

Untuk keperluan tersebut, tahun ini KILA bersama para mitra pendukung di berbagai daerah telah menyambangi kota Madiun, Yogyakarta, Bandung, Depok dan Samarinda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com