Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Doktor UB Teliti Daun Ini untuk Terapi Kanker Hati

Kompas.com - 05/07/2022, 17:29 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit kanker termasuk penyakit tidak menular namun cukup mematikan. Bahkan hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan seseorang yang menderita kanker.

Dari data Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), kanker menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Ada beberapa jenis kanker yang banyak diderita dan mematikan. Mulai dari kanker paru, kanker kolorektal, kanker lambung hingga kanker hati.

Karsinoma hepatoseluler (KHS) atau jenis kanker hati mempunyai tingkat mortalitas tinggi, hampir 85 persen.

Baca juga: Dokter Unair Ungkap 7 Gejala TBC dan Tahapan Pengobatannya

Teliti daun mimba sebagai antikanker

Salah satu alasan utama untuk prognosis yang buruk adalah bahwa kanker hati sering didiagnosis pada stadium lanjut.

Terapi kanker terdiri dari berbagai tujuan diantaranya kuratif, paliatif, suportif dan paliatif.

Penggunaan bahan herbal dalam terapi kanker dapat menjadi terapi suportif. Azadirachta indica atau daun Mimba merupakan tanaman asli yang tumbuh di Indonesia dan Filipina.

Perbedaan lokasi tumbuh tanaman tersebut memungkinkan terdapat perbedaan senyawa metabolit dan potensi antikankernya.

Mahasiswa S3 Fakultas MIPA Universitas Brawijaya (UB) drh. Ricadonna Raissa meneliti perbedaan khasiat antikanker diantara kedua varian tersebut, yakni Azadirachta indica dari Indonesia dan Filipina.

Baca juga: Auto2000 Buka Lowongan Kerja bagi S1 Semua Jurusan, Ayo Daftar

Selesaikan S2 dan S3 dalam waktu 4 tahun 

Dalam paparan diseminasinya, Donna mengatakan, ekstrak etanol dari Azadirachta indica varian Indonesia dan Filipina memiliki potensi sebagai antikanker melalui jalur apoptosis.

"Potensi apoptosis terhadap sel atau jaringan KHS dari kedua varian tersebut tidak berbeda secara signifikan," terang Donna seperti dikutip dari laman UB, Selasa (5/7/2022).

Donna berharap, untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengujian mengenai pengujian potensi antikanker Azadirachta indica varian Indonesia dan Filipina terhadap sel normal hati (non-kanker) secara in vitro.

Drh. Ricadonna Raissa merupakan mahasiswa penerima beasiswa Program Magister Menuju Doktoral Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch 4 pertama dari Departemen Kimia, FMIPA UB.

Donna memulai program PMDSU-nya sejak tahun 2018, dengan terlebih dahulu menempuh studi pada PS Magister Kimia, hingga tahun 2020.

Baca juga: 4 PTN di Yogyakarta yang Masih Buka Jalur Mandiri, Catat Jadwalnya

Kemudian Donna menempuh studi pada PS Doktor Kimia UB pada tahun 2020-2022. Sehingga total S2 dan S3 ditempuh hanya dalam waktu 4 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com