Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2022, 15:03 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Melalui Program Dana Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional Kemendikbud Ristek, tim dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) berhasil menerapkan teknologi energi hybrid.

Yakni dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk melistriki 20 rumah warga di Dusun Batu Saeng, Tanggamus, Lampung.

Ide yang digagas oleh ketua tim dosen Prodi Teknik Sistem Energi Itera, Madi, S.T., M.T., berawal dari survei terhadap PLTMH di lokasi yang sudah tua dan hampir terbakar.

Baca juga: Itera Inovasi Mobil Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni

Serta rumah pembangkit yang hanya terbuat dari kayu dan hampir roboh. Sehingga, Madi mengajak rekan-rekan dosen yaitu, Putty Yunesti S.T., M.Eng, dan Mugi Praseptiawan S.T., M.Kom., untuk menerapkan turbin mikrohidro kapasitas 10.000 watt.

Adapun rumah PLTS yang beratap 9 modul panel surya kapasitas 1.080 wp untuk melistriki 20 rumah warga di Dusun Batu Saeng, Tanggamus, Lampung.

Tak hanya dosen saja, tim itu juga dibantu oleh mahasiswa dan masyarakat untuk saling bergotong royong untuk menerapkan teknologi energi hybrid.

Pembuatan dan pemasangan turbin mikrohidro telah dilakukan sebulan yang lalu, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan rumah PLTS.

Mampu penuhi kebutuhan listrik 20 rumah

Menurut Madi, produksi energi listrik yang dihasilkan oleh PLTMH sebesar 10 kW perharinya dan PLTS 5,4 kW perharinya.

Sehingga, total energi yang dihasilkan sebesar kurang lebih 15 kW untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari bagi 20 rumah warga Dusun Batu Saeng, Lampung.

Baca juga: Prodi Baru Itera Ini Jadi yang Pertama di Indonesia

Selama proses penerapan teknologi energi hybrid menghabiskan waktu sekitar lebih dari dua bulan.

"Saat teknologi energi hybrid itu selesai dan membuat lampu menyala, kami merasa sangat senang dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan listriknya. Ini bagian dari pengabdian kami kepada masayarakat," ujar Madi seperti dikutip dari laman Itera, Senin (4/7/2022).

Dijelaskan, Desa Saeng merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Perjalanan menuju lokasi memang tidak mudah karena lokasi hanya dilalui jalan setapak, bertanah liat bercampur batu-batu.

"Kami merasa sangat senang mengabdi di lokasi tersebut dengan memanfaatkan potensi alam yang ada yaitu air dan matahari sebagai sumber energi listrik," terang Madi.

Sementara Ketua Kelompok Masyarakat Mikrohidro, Dusun Batu Saeng, Muhanan mengaku sangat bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen dan mahasiswa Itera.

Baca juga: Cerita Mahasiswi Kembar Itera Terbitkan Masing-masing 11 Novel

Sebab telah membantu warga dalam menerapkan PLTMH dan memenuhi kebutuhan listrik untuk penerangan warganya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com