KOMPAS.com - Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati berkualitas tinggi. Kedelai ini bisa diolah menjadi berbagai makanan bahkan minuman. Seperti tempe, tahu, kecap, susu kedelai dan lain-lain.
Meski olahan kedelai disukai banyak orang, namun selama ini bahan baku kedelai masih mengandalkan kedelai impor.
Padahal kualitas kedelai lokal juga tak kalah bagus jika dibandingkan kedelai impor. Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Evy Damayanthi menjelaskan, kualitas varietas kedelai lokal tidak kalah saing dengan kedelai impor.
Di Indonesia, sebanyak 50 persen dari konsumsi kedelai Indonesia sebagian besar diproduksi menjadi olahan tempe dan tahu.
Baca juga: Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia, Pakar UGM: Sangat Strategis
Olahan kedelai fermentasi seperti tempe ternyata meningkatkan ketersediaan biologis zat gizi dan menyebabkan tempe mengandung vitamin B12.
Vitamin B12 ini biasanya tidak dapat ditemukan pada nabati lainnya dan hanya ditemukan pada daging.
Menurut Prof. Evy, dibandingkan kacang lainnya, kedelai lokal memiliki keunggulan yakni kandungan jenis asam lemak yang baik untuk kesehatan.
Kandungan gizi lainnya juga dapat bermanfaat untuk mencegah anemia, menurunkan hipertensi dan meningkatkan imunitas.
"Kandungan gizi pada hasil olahan kedelai cenderung masih tetap baik," terang Prof. Evy seperti dikutip dari laman IPB, Jumat (1/7/2022).
Baca juga: Unpar Siapkan Beasiswa Silih Asuh, Bisa untuk Disabilitas
Dia menjelaskan, kandungan gizi kedelai tergantung jenis olahannya karena cara mengolah dan sifat makanannya akan mempengaruhi kandungan gizi di dalamnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.