Sunaryo mengungkapkan, blueprint adalah jabaran dari pemikiran Delors (1996) tentang empat pilar pendidikan, yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, and learning to be.
Baca juga: Pembelajaran Daring dan Biaya Jadi Tantangan Pendidikan Tinggi Pascapandemi
Dalam kesempatan tersebut, Sunaryo mengungkapkan bahwa tantangan pendidikan setiap hari akan terus berkembang.
“Mulai awal 2020 kita dihadapkan pada suatu tantangan pendidikan, di mana tersebarnya virus Covid-19,” ucapnya.
Keberadaan pandemi tersebut, lanjut Sunaryo, telah mengubah proses pendidikan yang sebelumnya dilaksanakan secara dengan prioritas tatap muka (luring) menjadi prioritas tatap maya (daring).
Ia mengatakan, banyak persoalan yang ditemukan selama proses belajar daring.
Apaun persoalan itu, mulai dari kesiapan guru, kemampuan guru dalam memanfaatkan media, partisipasi siswa, kualitas pembelajaran, model asesmen, dan capaian kompetensi siswa.
Baca juga: Dibuka sejak 2014, SMK Gratis untuk Siswa dari Keluarga Tidak Mampu di Jateng Terbaik Nasional
“Merespon berbagai fenomena dan tantangan, ISPI sebagai organisasi yang berkontribusi terhadap keberlangsungan pendidikan sudah saatnya melahirkan gagasan-gagasan untuk melakukan pembaharuan pendidikan,” ujar Sunaryo.
Pembaharuan pendidikan yang dimaksud adalah kebijakan pendidikan, teori, sampai pada praksis pendidikan.
Terakhir, Sunaryo mengatakan bahwa pertemuan rutin lima tahunan dalam bentuk munas bukan saja membenahi organisasi secara internal.
“Akan tetapi diharapkan menghasilkan pikiran-pikiran alternatif untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.