Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Berlin: Lulusan SMK Kini Bisa Lanjutkan Kuliah S1 di Jerman

Kompas.com - 15/06/2022, 09:48 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin membuat satu langkah maju diplomasi pendidikan Indonesia.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Ardi Marwan menjelaskan bahwa mulai tahun 2022 peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari Indonesia berkesempatan melanjutkan pendidikan jenjang sarjana atau S1 di berbagai universitas di Jerman.

“Keputusan ini dikeluarkan Pemerintah Jerman dalam hal ini oleh The Standing Conference of the Ministers of Education and Cultural Affairs atau KMK yang disampaikan langsung kepada KBRI Berlin,” tutur Ardi seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Baca juga: 8 Perguruan Tinggi BUMN Buka Beasiswa 2022, Bebas Biaya Kuliah

Dengan telah diakuinya ijazah SMK oleh pemerintah Jerman, diperkirakan jumlah mahasiswa Indonesia yang studi di Jerman akan mengalami peningkatan yang pesat di tahun-tahun mendatang, terlebih lagi saat ini Indonesia menghasilkan sekitar 1,5 juta lulusan SMK setiap tahunnya.

Selain terkenal dengan biaya pendidikan yang murah, Jerman juga menawarkan keindahan alam dan berbagai fasilitas publik inklusif yang dapat diakses seluruh masyarakat.

Bahkan, hampir semua universitas negeri di Jerman menerapkan kebijakan no tuition fee kepada seluruh mahasiswa

Mahasiswa yang studi di Jerman juga mendapatkan kesempatan untuk kerja paruh waktu dan yang paling menarik adalah setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka diberikan kesempatan untuk mencari kerja di Jerman.

Syarat lanjutkan kuliah di Jerman bagi lulusan SMK

Dilanjutkan Ardi, sebelum keputusan ini terbit, ijazah sekolah menengah tanah air yang diakui oleh Pemerintah Jerman hanya ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan/ atau Madrasah Aliyah (MA).

Baca juga: Cerita Siswi SMK Ranking Ke-33 di Kelas yang Lolos Masuk UI

“Para lulusan SMA/MA dari Indonesia yang ingin studi S1 di Jerman disyaratkan untuk mendaftar dan mengikuti program preparatory college atau studienkolleg (STK) selama dua semester di berbagai institusi pendidikan negeri atau swasta di Jerman,” tambah Ardi.

Adapun syarat mengikuti program STK adalah ijazah SMA/MA dan sertifikat kompetensi bahasa Jerman minimal di level B2.

Menurut Ardi, ada juga institusi yang mempersyaratkan B1 dan C1 namun jumlahnya tidak banyak. “Jadi umumnya level Bahasa Jerman B2 sudah memadai,” tutur Ardi.

Jenis program STK yang diambil bergantung pada program studi S-1 yang menjadi pilihan calon mahasiswa. Sebagai contoh, untuk program teknik, sains dan matematika, jenis program STK yang diambil adalah T.

Berbeda dengan program bisnis, ilmu sosial dan ekonomi, program STK-nya adalah W.

Program kedokteran, biologi dan farmasi, mensyaratkan program STK dengan kode M, sementara untuk program humaniora, desain/seni, program STK-nya adalah G.
Terakhir, untuk program/jurusan bahasa, program STKnya adalah S.

Usai menempuh studienkolleg selama dua semester, para peserta wajib mengikuti asesmen akhir yang disebut Feststellungsprüfung (FSP).

Baca juga: ITB Buka Beasiswa S1 hingga 100 Persen di Jalur Mandiri 2022, Cek Syaratnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com