KOMPAS.com - Tindak kekerasan yang menjadikan siswa sebagai korban masih saja terjadi. Tidak hanya kekerasan fisik tapi juga kekerasan seksual yang bisa mengakibatkan trauma luar biasa bagi korban di bawah umur.
Data Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) tahun 2018 menunjukkan bahwa 1 dari 11 anak perempuan mengalami kekerasan seksual. Sedangkan 1 dari 17 anak laki-laki mengalami kekerasan seksual.
Bentuk kekerasan seksual pada anak secara umum terbagi menjadi dua jenis yaitu secara fisik maupun non fisik.
Contoh kekerasan seksual pada anak secara fisik antara lain dengan sengaja menyentuh area pribadi atau melakukan hal yang membuat anak tidak nyaman.
Baca juga: CEO EMGS Ungkap 4 Alasan Mengapa Harus Kuliah di Malaysia
Sedangkan contoh kekerasan seksual pada anak secara non-fisik antara lain memperlihat gambar atau video porno, cat calling, atau mengirimkan pesan berkaitan dengan seksualitas.
Melansir dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Direktorat Kemendikbud Ristek), Rabu (22/6/2022), terdapat banyak faktor yang membuat anak kerap kali menjadi objek kekerasan seksual.
Anak-anak di bawah umur masuk dalam kelompok yang rentan dimanfaatkan, mudah diancam, dianggap terlalu muda untuk memahami aktivitas seksual.
Selain itu anak-anak juga dianggap mudah dimanipulasi, dan dianggap akan cepat melupakan kekerasan seksual sehingga tidak akan menimbulkan dampak.
Baca juga: ITB Career Center Buka Lowongan Kerja Staf bagi Lulusan S1
Banyak dampak yang dirasakan korban tindak kekerasan seksual.
Bahkan dampak itu tidak hanya dirasakan setelah kejadian tapi bisa menjadi trauma berkepanjangan jika tidak ditangani dengan tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.