Mereka juga banyak mendapatkan sumber pengetahuan dari perpustakaan. Para guru juga mengusahakan agar mata pelajaran yang diampunya dikaitkan dengan ketersediaan sumber belajar dari buku-buku pengayaan yang ada di perpustakaan. Denyut literasi di sekolah sangat terasa.
Komitmen kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai pemegang policy menjadi penentu keberadaan perpustakaan. Kepadanyalah digantungkan nasib perpustakaan sekolah: akan menjadi kian baik atau dibiarkan bangkrut tak terurus.
Komitmen yang besar untuk memajukan sekolah dimulai dari perpustakaan, kepala sekolah pun fokus untuk membenahi perpustakaannya.
Ia menyiapkan dana yang cukup untuk semua program pengembangan perpustakaan. Dana itu digunakan untuk membeli koleksi buku dan sarana dan prasarana lainnya yang dibutuhkan.
Termasuk di dalamnya membuat pojok-pojok baca yang dibangun di beberapa sudut sekolah. Segala daya upaya dia usahakan sehingga perpustakaannya menjadi sumber belajar yang andal dan menyenangkan.
Tidak lupa kepala sekolah menunjuk beberapa siswa yang rajin membaca dan berprestasi untuk menjadi duta baca atau duta literasi di sekolah.
Merekalah yang ditugaskan untuk mengajak atau memotivasi para siswa lainnya untuk datang ke perpustakaan dan gemar membaca.
Komitmen kepala sekolah, dibarengi dengan kerja tulus petugas perpustakaan, ditambah pula respons positif dari para guru dan siswa, akhirnya membuahkan hasil.
Berlomba-lomba meraih prestasi
Satu demi satu siswa setempat meraih juara dalam lomba yang diikuti, di antaranya lomba membuat cerpen, resensi buku, puisi, lomba berpidato, bahkan sampai menulis buku.
Tidak hanya juara di sekolah, bahkan juga di tingkatan yang lebih tinggi, seperti di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Lambat laun prestasi siswa dan guru di sekolah semakin kinclong.
Ini membuktikan bahwa pengetahuan dan kecerdasan para guru dan siswa semakin baik dari waktu ke waktu berkat mereka rutin hadir dan membaca di perpustakaan.
Guru dan murid berlomba-lomba meraih prestasi terbaik. Mereka mengharumkan nama sekolah! Mereka unjuk prestasi di berbagai bidang akademik.
Dan, seluruh warga sekolah menjadi bangga. Sekolah yang pada awalnya concern membangun perpustakaan demi membangun sumber daya manusia sudah terbukti berhasil.