Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Wujudkan Sekolah Berprestasi? Mulailah dari Perpustakaannya!

Penulis melihat bahwa cikal-bakal prestasi siswa, guru, dan sekolah pada umumnya, banyak dimulai dari perpustakaan sekolah.

Mengunjungi perpustakaan sekolah

Setelah mengunjungi sejumlah perpustakaan sekolah, penulis perhatikan bahwa rupanya ada korelasi positif antara perpustakaan sekolah dengan prestasi sekolah. Artinya, jika perpustakaannya dikelola dengan baik, maka prestasi sekolah juga baik.

Kendati bukan melalui penelitian yang serius, di lapangan penulis melihat korelasi positif itu.

Kalau dipikir-pikir logis dan benar juga hal itu, kendati harus diakui bahwa keberadaan perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik bukan satu-satunya variabel penentu kemajuan sekolah.

Bagaimana logikanya?

Sekolah-sekolah yang maju pesat dengan prestasi akademik yang menjulang, di dalamnya dapat dipastikan ada perpustakaan yang dikelola dengan baik. Itulah kenyataan yang penulis lihat di lapangan.

Begini logikanya. Perpustakaan merupakan tempat atau ruang untuk belajar dari buku dan koleksi lainnya. Di situ terdapat ribuan judul buku yang siap dibaca oleh para siswa.

Ada petugas pengelola perpustakaan yang memberikan layanan dengan baik. Mereka mengerjakan tugasnya dengan tulus, dengan senang hati, dan profesional.

Gedung atau ruang perpustakaan juga dibuat sedemikian rupa agar nyaman bagi pembaca. Tujuannya agar para guru dan siswa selalu ingin bertandang ke perpustakaan dan menikmati buku bacaan yang ada di situ.

Ruangannya tertata bersih dan apik, ada wifi, ber-AC, ada juga taman kecil dan indah di sekitarnya, memberi rasa nyaman bagi setiap pemustaka yang hadir.

Pengelola perpustakaan selalu mengupayakan agar perpustakaan yang dikelolanya selalu mengalami kemajuan dari waktu ke waktu.

Mereka -- para pengelola itu, senantiasa berkreasi dan berinovasi demi kemajuan perpustakaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Tidak lupa mereka mengadakan berbagai event yang berkaitan dengan literasi dengan melibatkan para siswa dan guru. Tidak hanya siswa yang datang ke perpustakaan, para guru pun hadir.

Mereka juga banyak mendapatkan sumber pengetahuan dari perpustakaan. Para guru juga mengusahakan agar mata pelajaran yang diampunya dikaitkan dengan ketersediaan sumber belajar dari buku-buku pengayaan yang ada di perpustakaan. Denyut literasi di sekolah sangat terasa.

Komitmen kepala sekolah

Kepala sekolah sebagai pemegang policy menjadi penentu keberadaan perpustakaan. Kepadanyalah digantungkan nasib perpustakaan sekolah: akan menjadi kian baik atau dibiarkan bangkrut tak terurus.

Komitmen yang besar untuk memajukan sekolah dimulai dari perpustakaan, kepala sekolah pun fokus untuk membenahi perpustakaannya.

Ia menyiapkan dana yang cukup untuk semua program pengembangan perpustakaan. Dana itu digunakan untuk membeli koleksi buku dan sarana dan prasarana lainnya yang dibutuhkan.

Termasuk di dalamnya membuat pojok-pojok baca yang dibangun di beberapa sudut sekolah. Segala daya upaya dia usahakan sehingga perpustakaannya menjadi sumber belajar yang andal dan menyenangkan.

Tidak lupa kepala sekolah menunjuk beberapa siswa yang rajin membaca dan berprestasi untuk menjadi duta baca atau duta literasi di sekolah.

Merekalah yang ditugaskan untuk mengajak atau memotivasi para siswa lainnya untuk datang ke perpustakaan dan gemar membaca.

Komitmen kepala sekolah, dibarengi dengan kerja tulus petugas perpustakaan, ditambah pula respons positif dari para guru dan siswa, akhirnya membuahkan hasil.

Berlomba-lomba meraih prestasi

Satu demi satu siswa setempat meraih juara dalam lomba yang diikuti, di antaranya lomba membuat cerpen, resensi buku, puisi, lomba berpidato, bahkan sampai menulis buku.

Tidak hanya juara di sekolah, bahkan juga di tingkatan yang lebih tinggi, seperti di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Lambat laun prestasi siswa dan guru di sekolah semakin kinclong.

Ini membuktikan bahwa pengetahuan dan kecerdasan para guru dan siswa semakin baik dari waktu ke waktu berkat mereka rutin hadir dan membaca di perpustakaan.

Guru dan murid berlomba-lomba meraih prestasi terbaik. Mereka mengharumkan nama sekolah! Mereka unjuk prestasi di berbagai bidang akademik.

Dan, seluruh warga sekolah menjadi bangga. Sekolah yang pada awalnya concern membangun perpustakaan demi membangun sumber daya manusia sudah terbukti berhasil.

Apakah semua itu omong kosong belaka? Tidak! Jika ada yang belum juga percaya, penulis sarankan, lihat di sekeliling. Perhatikan sekolah-sekolah yang para guru dan siswanya berprestasi.

Lalu, tengoklahlah perpustakaannya dan bagaimana mereka mengelola sumber belajar itu. Tanyakan seperti apa kegemaran membaca para siswa dan guru di situ.

Kesimpulan akhirnya adalah, di mana perpustakaan diperhatikan dengan baik dan para siswa dan guru doyan membaca buku, maka sekolah itu pasti maju.

Akan tumbuh siswa-siswa berprestasi dan guru-guru yang mumpuni, yang membawa harum nama sekolah.

Jadi, kalau hendak mewujudkan sekolah yang berprestasi, awali dengan membangun dan menguatkan perpustakaannya.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/06/12/085327871/mau-wujudkan-sekolah-berprestasi-mulailah-dari-perpustakaannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke