Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Gangguan Perkembangan Anak Leukemia, Info Ners Unair

Kompas.com - 28/05/2022, 09:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sebab, anak dihadapkan pada rasa nyeri, prosedur medis untuk diagnosis dan pengobatan, serta rutinitas pengobatan lain seperti minum obat dan pemantauan obat di rumah sakit.

Pada aspek ini memiliki peran tinggi dalam menunjang kelancaran proses pengobatan dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak setelah sembuh. Penderita leukemia bahwa tingkat stres berpengaruh negatif terhadap koping. Semakin tinggi tingkat stres anak semakin rendah koping.

5. Gangguan sosial

Pada keluarga anak dihadapkan dengan keadaan yang sulit. Hasil dari diagnosa kanker membuat munculnya perasaan takut dan putus asa, baik pada anak maupun keluarga. Orang tua akan mengalami kesulitan untuk memahami perasaan dan kondisi yang dialami anaknya.

Ketidaktahuan akan kebutuhan dan perawatan finansial anak serta kehidupan sosial juga mempengaruhi psikologis dan fisik orang tua khususnya ibu dalam merawat anak dengan leukemia.

Dalam kondisi sakit kanker, anak-anak akan mengalami perubahan besar dalam kehidupannya, dimana ia tidak bisa lagi bermain bebas bersama dengan teman-temannya, belajar dan melakukan kegiatan sekolah.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat, Info Ners Unair

6. Gangguan perkembangan emosional

Pada usia ini anak mulai belajar mengendalikan reaksi emosinya dengan berbagai cara atau tindakan yang dapat diterima lingkungannya (misalnya anak usia sekolah tidak lagi menjerit jerit dan berguling jika keinginannya tidak dipenuhi).

Memang masih sering terjadi bahwa di rumah anak usia ini kurang besar motivasinya untuk mengendalikan emosinya bila dibandingkan dengan kontrol emosi yang dilakukannya di luar rumah (diantara teman atau di sekolah).

Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa penyakit kanker dapat mengganggu perkembangan emosional anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com