Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Workshop ISI Yogya: Saat Pandemi, Seni Jadi Unsur Penting Selain Isu Kesehatan

Kompas.com - 26/05/2022, 13:33 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Jurusan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Hochschule Hannover University of Applied Science Jerman, menggelar Design Thinking Workshop 2022, 23–25 Mei 2022.

Acara yang dipandu oleh Prof. Gunnar Spellmeyer tersebut digelar secara hybrid. Yakni luring di ISI Yogyakarta yang dipertemukan secara daring dengan dari Jerman.

Menurut Ketua Pelaksana Design Thinking Workshop #08, Tahun 2022, Ivada Ariyani, S.T., M.Des., workshop digelar agar para desainer bisa berperan di tengah proses kebangkitan pasca pandemi ini.

Baca juga: Kali Pertama, Pascasarjana ISI Yogyakarta Luluskan Magister Seni Pertunjukan Piano

"Karena masih dalam situasi pandemi, mahasiswa peserta workshop bekerja dengan berfokus pada bagaimana menciptakan inovasi–inovasi. Tentu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul selama dan setelah pandemi," ujar Ivada dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/5/2022).

Jurusan Desain bisa menata kehidupan

Dijelaskan, workshop diawali wawancara dengan narasumber yang didatangkan, untuk berusaha menggali informasi dan menemukan insight bagaimana desain akan berperan dalam menata kehidupan setelah pandemi.

Setelah itu, dengan bekerja secara berkelompok, mahasiswa berdiskusi dan melakukan brainstorming untuk berusaha merumuskan permasalahan, dan kemudian menawarkan ide solusi.

"Harus diakui, tidak mudah melakukan proses design thinking secara online dalam 3 hari. Namun demikian, ini merupakan tantangan yang akan membuat desainer, menjadi profesional yang harus dapat bekerja dalam situasi menantang dan tidak mudah," jelas Ivada.

Adapun untuk narasumbernya ialah Nor Jayadi, S.Sn., M.A, dosen di ISI Yogyakarta, dan Ann-Sophie Kuchler dari Jerman. Sophie Kuchler adalah seorang desainer yang menggeluti bidang healing art.

Baca juga: Di IISMA 2022, 4 Mahasiswa UPN Jogja Lolos Seleksi

"Sophie ini meyakini, bahwa selama pandemi, healing art banyak membantu pasien untuk pulih. Salah satu manifestasinya dalam menerapkan healing art untuk membantu banyak orang adalah dengan menciptakan start-up, Resonanzraum," papar dosen ISI Yogyakarta tersebut.

Ivada menambahkan, proyek Sophie itu adalah rancangan artwork dan elemen interior yang diterapkan pada rumah sakit untuk menciptakan suasana healing pada pasien.

Sophie berpendapat bahwa healing sama pentingnya dengan efisiensi, karena banyak sekali penyakit yang ditimbulkan oleh stress itu sendiri.

"Namun demikian, menurutnya saat ini tantangannya adalah bagaimana meyakinkan klien bahwa saat ini banyak orang yang membutuhkan healing," kata Ivada lagi.

Hasil dari workshop yang berlangsung selama 3 hari ini nantinya akan dipamerkan dalam Pameran Seni Rupa dalam rangka Dies Natalis ISI Yogyakarta ke-38 yang akan dibuka pada 30 Mei 2022 di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta.

Seni jadi unsur penting

Martino Dwi Nugroho, S.Sn., M.A. selaku ketua panitia Dies Natalis menyampaikan bahwa seni dan desain secara mandiri harus menyatakan dukungan, membantu masyarakat, turut memberdayakan dan mempercepat pemulihan kehidupan.

"Pandemi tentu bukan hanya isu kesehatan. Ini adalah isu kehidupan, dimana seni menjadi salah satu unsur pentingnya. Proses masyarakat yang pulih dari keterpurukan selama dua tahun terakhir ini, tentu tidak bisa lepas dari peran seni," terangnya.

Sementara Yonathan Yosi Tara, mahasiswa semester 4 ISI Yogyakarta menyatakan bahwa bahasa menjadi kendala yang paling utama, apalagi dilakukan secara daring.

Baca juga: Mahasiswa Undip Kembali Sumbang Medali di SEA Games 2021

"Kesan yang paling menyenangkan adalah mahasiswa Jerman selalu memberi respon positif atas proses kerja kita, sekecil apapun itu. Saya juga banyak belajar tentang bagaimana proses dalam belajar dari mereka," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com