Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama, Pascasarjana ISI Yogyakarta Luluskan Magister Seni Pertunjukan Piano

Kompas.com - 05/07/2021, 20:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh: Iwan S. Dani | Pascasarjana ISI Yogyakarta

KOMPAS.com - Program Magister Seni di Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogya) telah berdiri sejak tahun 2000 dan merupakan program magister seni pertama di Indonesia.

Pada awalnya program tersebut memiliki 2 program studi yakni Program Studi Penciptaan Seni dan Program Studi Pengkajian Seni. Sejak tahun 2019 nomenklatur program studi berubah menjadi Program Studi Seni Program Magister.

Di dalamnya terdapat beberapa peminatan : Penciptaan Seni, Pertunjukan Seni dan Pengkajian Seni.

Seiring dengan perubahan nomenklatur tersebut ISI Yogyakarta mengembangkan peminatan yang lebih fokus. Salah satu yang telah berhasil dikembangkan adalah Peminatan Pertunjukan Piano.

Adalah Prof. Djohan, Direktur Pascasarjana ISI Yogyakarta (menjabat 2012-2020) yang memiliki gagasan untuk menggandeng Ary Sutedja dalam pengembangan peminatan ini di ISI Yogyakarta.

Baca juga: Dear Customer, I Love You: Seni Menikmati Keluhan Pelanggan

 

Ary diminta untuk mengampu matakuliah Pertunjukan Piano dan menjadi dosen pembimbing tugas akhir sekaligus merancang kurikulumnya.

Bagi kalangan peminat musik klasik, nama Ary Sutedja bukanlah nama yang asing. Kiprahnya sebagai pianis telah dikenal luas.

Ary pernah bermukim di Jerman selama sekitar satu dekade dan mengembangkan profesi sebagai pianis profesional di Bremen Opera Theatre di bawah conductor/Kapellmeister Gunther Bauernschenk.

Namun gelar Master of Music in Piano Performance diraihnya dari Towson University di Baltimore Amerika Serikat di bawah bimbingan Reynold Reyes dengan predikat summa cum laude.

Pendidikan pascasarjananya kemudian berlanjut di St Petersburg Conservatory, Russia di bawah bimbingan Sofia Vakman, Sergey Uryvaev and Valery Visnevsky.

Sekembalinya ke Indonesia pada tahun 1993, Ary sangat aktif mengadakan pertunjukan musik bersama kelompoknya Nuansa Klasik di berbagai negara seperti Korea, Amerika Serikat, Australia, Thailand, Inggris, Yunani dan tentunya Indonesia.

Kiprah fenomenal lainnya dari Ary adalah ketika dia bersama mendiang suaminya yang berdarah Yunani, Neocles Nicolas (Mikhail) David, menggagas sebuah festival seni, budaya dan pendidikan bertaraf internasional: JakArt yang merupakan acara tahun sejak 2001.

Acara tersebut masih berlangsung hingga JakArt 2020. Tidak hanya festival JakArt, Ary kemudian mendirikan Sekolah Seni JakArt di Jakarta.

Ary bersama koleganya di JakArt sangat aktif mengenalkan musik klasik melalui konser-konser di kota-kota di seluruh Indonesia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com