Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Bakal Miliki Kawasan Kerohanian, Upaya Merawat Keberagaman

Kompas.com - 22/05/2022, 06:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tak lama lagi, Universitas Gadjah Mada (UGM) bakal memiliki kawasan kerohanian. Ini karena proses pembangunannya telah dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama, Sabtu (21/5/2022).

Adapun di kawasan kerohanian itu dibangun sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan kerohanian oleh civitas UGM beragama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Tak hanya itu saja, yang paling penting ialah kawasan ini juga dibangun sebagai simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Baca juga: Prof. Ova Emilia Terpilih Jadi Rektor Baru, Warga UGM Menaruh Harapan Ini

Menurut Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, kawasan in akan menjadi simbol bagi anak didik terkait toleransi dan kerukunan umat beragama.

"Terlebih lagi jika bangunan yang berdiri nantinya juga diisi dengan aktivitas-aktivitas yang positif," ujarnya seperti dikutip dari laman UGM.

Komitmen merawat keberagaman

Dikatakan, kawasan kerohanian berlokasi di lingkungan Kampus UGM, tepatnya di Kompleks Perumahan Sekip Blok N seluas 4.789 meter persegi.

Proses perencanaan kawasan ini melibatkan dosen dari berbagai perwakilan kelompok agama sebagai Tim Perumus.

Pembangunan fasilitas rohani untuk beberapa kelompok agama di lingkungan kampus UGM menjadi salah satu prioritas sebagai bentuk komitmen UGM dalam merawat keberagaman dan toleransi.

Baca juga: Ini Kiprah dan Program Kerja Rektor UGM 2022 Prof. Ova Emilia

Selain itu, pembangunan kawasan kerohanian ini berkaitan dengan jati diri Universitas Gadjah Mada adalah sebagai universitas Pancasila.

Universitas Gadjah Mada sebagai sebuah institusi pendidikan yang terbuka, mempunyai civitas dengan beragam latar belakang suku, agama, bahkan kebangsaan.

Tentu, kondisi ini tidak lantas membuat terbatasnya ruang gerak civitas dalam beraktivitas. Justru perbedaan in harus dapat diakomodasi dalam wadah-wadah kegiatan.

Fasilitas kerohanian ini akan memfasilitasi lima agama dalam satu area, namun tidak lepas interkoneksinya dengan fasilitas agama Islam di Mardliyyah Islamic Center dan Masjid UGM.

Akan tetapi, bangunan yang akan didirikan di kawasan ini tidak dapat sepenuhnya mengakomodasi kegiatan peribadatan. Namun fasilitas ini dapat mewadahi kegiatan-kegiatan skala kecil yang biasanya merupakan kegiatan yang bersifat internal keagamaan.

Baca juga: Ikut UTBK 2022 di UGM, Ini yang Wajib Disiapkan

Meski demikian tetap menekankan pada jalinan silaturahmi dan persaudaraan antar umat serta semangat kebersamaan dan toleransi.

"Praktik baik yang dikerjakan di kawasan ini akan dikenang oleh anak didik kita ketika mereka lulus dan membentuk mindset mereka sebagai pemimpin yang berasal dari UGM," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com