Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Arus Mudik 2022 Jauh Lebih Baik Dibanding 2019

Kompas.com - 11/05/2022, 09:49 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pakar Teknik Lalu Lintas dan Teknik Transportasi UGM, Dr. Dewanti menilai arus mudik 2022 jauh lebih baik dibanding tahun 2019.

Meski begitu masih diperlukan beberapa evaluasi untuk perbaikan ke depannya.

Baca juga: Rektor UGM: Calon Rektor Harus Teruskan Perjuangan

Menurut dia, bukan persoalan mudah mengatur dan melayani perjalanan massal dengan jumlah yang sangat banyak dan dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

Apalagi mudik tahun ini seperti gelombang besar setelah dua tahun ditiadakan mudik.

"Terakhir mudik kan di tahun 2019 lalu, kalau tidak salah ada kasus Brebes Exit (Brexit). Sementara tahun ini sedemikian riuh dan heboh setelah dua tahun tidak ada mudik. Tentu tidak mudah mengatur kondisi seperti itu, menjadi hal lumrah masih ada kurang di sana-sini," kata dia melansir laman UGM, Rabu (11/5/2022).

Sebagai orang yang pakar di transportasi, Dewanti mengapresiasi berbagai uji coba yang dilakukan pemerintah melalui pengaturan perjalanan mudik dari skema model one way, model ganjil genap dan lain-lain.

Model ini, dinilainya cukup memberi solusi, karena sebagian besar tol di pulau Jawa sudah tersambung.

Meski diakui kebijakan ini mengundang sejumlah protes dari para pengendara ketika mereka terkena dampak dari pengaturan.

Baca juga: Sering Mendengkur? Ini Kata Dokter PLK Unair

Sejumlah penumpukan memang terlihat dari arah Jakarta menuju arah Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).

"Meski mepet waktu dari pengumuman dibukanya mudik, upaya-upaya perbaikan sudah dilakukan secara beragam baik dari sisi manajemen lalu-lintas, infrastruktur dan sistem informasi dan lain-lain," jelas dia.

Berbicara persoalan lalu-lintas, kata Dewanti, tentu muncul persoalan ketika terjadi pergerakan besar di tempat dan pada waktu yang sama.

Terlebih mudik 2022 melibatkan 85 juta pemudik yang melakukan perjalanan dalam tempat dan waktu yang hampir bersamaan.

Menurut dia, kondisi normal untuk melayani situasi tidak normal tentu menimbulkan sejumlah masalah.

Jalur selatan perlu dipertimbangkan untuk arus mudik

Oleh karena itu, perlu kiranya mempertimbangkan jalur sisi selatan sebagai upaya pengembangan jalan kedepan.

Meski diakui topografi jalur selatan berbeda dengan jalur tengah dan sisi utara.

Baca juga: Dokter UI: Hepatitis Akut pada Anak Bukan karena Vaksin Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com