Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi ITB: Ini Cara Aman Amati Gerhana Matahari Total 2023

Kompas.com - 29/04/2022, 20:16 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Suasana juga akan cenderung sunyi karena hewan seperti burung, ayam, dan ternak bersiap untuk tidur, dan hewan malam berperilaku lebih waspada, meskipun hari masih siang.

"Penurunan suhu saat fase total bisa berkisar 6 hingga 15 derajat celcius. Besarannya tergantung banyak faktor, seperti musim setempat, tutupan awan, dan panjang totalitas gerhana," kata Staf Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik Observatorium Bosscha ITB Yatny Yulianty seperti dikutip dari laman ITB, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Jaga Porsi Makan, Ini Tips Sehat Saat Lebaran dari Ahli Gizi UGM

Dia memaparkan, gerhana matahari total baru tercatat tiga kali selama empat dasawarsa terakhir di Indonesia. Gerhana matahari total yang bisa diamati di Indonesia yakni pada Maret 2016.

Pada 20 April 2023 mendatang, gerhana matahari total dapat diamati di Indonesia bagian timur, dan di sebagain besar daerah akan teramati gerhana matahari sebagian.

Durasi maksimal gerhana matahari total

Yatny mengatakan, durasi maksimal dari gerhana matahari total adalah 1 menit 14 detik, yang dapat diamati sekitar 51 kilometer tenggara dari Pulau Timor.

Setelah 2023, Indonesia baru dapat menyaksikan gerhana matahari berikutnya pada 22 Juli 2028, namun hanya gerhana matahari sebagian.

Astronom dapat memprediksi terjadinya gerhana dari perhitungan ephemeris, yaitu perhitungan posisi benda-benda langit termasuk matahari dan bulan.

Untuk merayakan momen spesial ini, tim Observatorium Bosscha pun berencana untuk melakukan pengamatan di daerah dengan gerhana total, yaitu di sekitar Papua atau Maluku Barat Daya, baik dari darat maupun laut.

Baca juga: Begini Peran Orangtua dalam Mengawasi Tontonan Anak Sesuai Usia

Selain itu, Bosscha juga sudah menyiapkan berbagai aktivitas untuk edukasi masyarakat dan live streaming saat terjadinya gerhana total April 2023 mendatang.

"Gerhana adalah fenomena alam yang sangat menakjubkan. Jadi marilah kita semua berpartisipasi aktif mengambil bagian dalam peristiwa ini," tutup Yatny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com