Talkshow ITB, Sandiaga Uno Ungkap Potensi Wisata Halal di Indonesia

Sandi mengungkapkan, menurut data, pariwisata halal dan ramah muslim memiliki jumlah pasar yang cukup besar.

Dilihat pada tahun 2019 pengeluaran wisata muslim dunia mencapai 12 persen pengeluaran wisatawan global.

Baca juga: 8 Jalur Mandiri UNS, Siswa Gap Year bisa Daftar

Sedangkan Indonesia menempati peringkat kelima sebagai negara dengan wisatawan muslim (spending outbound muslim travel countries).

Bangkitkan perekonomian Indonesia

Pariwisata halal tentunya bukan zonasi, lokalisasi, atau mensyariahkan tempat wisata. Namun lebih ke kebijakan pengembangan wisata ramah muslim yang mengedepankan suatu kebermanfaatan kepada substansi. Di dalamnya terdapat layanan family muslim friendly. Seperti makanan, penginapan, dan transportasi yang halal.

"Negara-negara lain sudah mengembangkan hal ini dengan antusias yang tinggi oleh karena itu Kemenparekraf mendorong tiga strategi utama dalam pengembangan pariwisata ramah muslim, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," ungkap Sandi.

Sandiaga berpesan, sekarang merupakan waktu untuk membangkitkan perekonomian Indonesia.

Baca juga: 4 Tips Bawa Hewan Peliharaan Saat Mudik ala Akademisi Unair

Salah satunya adalah lewat pariwisata halal dengan pasar utama di dalam negeri sendiri. Kepada peserta umroh dengan jumlah 7.000 setiap harinya, akan dibuat konsep travel pattern.

"Sehingga sebelum keberangkatannya, mereka bisa mengunjungi destinasi wisata halal, diharapkan kita juga bisa mengembangkan post umroh," pungkas Sandiaga Uno.