KOMPAS.com - Saat ini, menjaga kesehatan menjadi hal yang sangat penting. Terlebih masih dalam masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Seperti halnya ketika mengonsumsi makanan juga harus yang sehat dan bergizi. Jangan sampai makanan yang mengandung kolesterol justru makan banyak.
Melansir laman Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Unair), kolesterol tinggi adalah kondisi di mana tingkat kolesterol dalam darah melampaui kadar normal sehingga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan.
Baca juga: Fakultas Keperawatan Unair: Ini 7 Cara Mencegah Gagal Ginjal
Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang menyerupai lilin. Sebagian besar kolesterol diproduksi di organ hati, dan sebagian lainnya didapatkan dari makanan. Kolesterol diperlukan untuk memproduksi sel-sel sehat, sejumlah hormon, dan vitamin D.
Biasanya, kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala dan baru disadari setelah sudah berkembang menjadi penyakit jantung. Namun, tidak berarti tidak ada ciri-ciri kolesterol tinggi yang bisa dideteksi.
Lantas, berapa kadar kolesterol normal?
Kolesterol adalah lemak yang berguna untuk tubuh, tetapi bisa membahayakan kesehatan jika kadarnya tidak stabil.
Berikut adalah nilai kolesterol normal yang terdiri LDL, HDL, trigliserida, serta kolesterol total, yang bisa diketahui dari pemeriksaan darah:
Perlu diketahui, semakin tinggi kadar kolesterol HDL, maka akan lebih baik pula fungsi kolesterol ini bagi tubuh.
Baca juga: 10 Penyebab Gagal Ginjal, Info dari Fakultas Keperawatan Unair
Sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol total dalam tubuh, maka akan semakin buruk pula efek kolesterol bagi kesehatan. Kolesterol tinggi merupakan gabungan dari nilai kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta HDL yang rendah.
Jika seseorang mengalami kolesterol tinggi, tidak berarti gejalanya baru terlihat saat Anda mengalami gejala penyakit jantung, seperti nyeri di dada (angina), dan sebagainya.
Berikut beberapa ciri-ciri atau tanda kolesterol tinggi yang bisa muncul, yakni:
1. Impotensi
Tanda koleterol tinggi yang pertama ialah munculnya impotensi. Impotensi dapat terjadi karena kolesterol tinggi yang berdampak pada pembuluh arteri.
Baca juga: Stikes Panti Kosala: Ini Tanda dan Gejala Jantung Koroner
2. Xanthomas
Tanda kolesterol tinggi lainnya adalah adanya luka atau daging yang lembut dan berwarna kuning (xanthomas).
Xanthoma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan penumpukan lemak. Umumnya xanthoma terjadi di dekat kelopak mata bagian atas.
3. Sakit kepala dan pegal-pegal
Tanda kolesterol tinggi yang paling umum dialami oleh banyak orang adalah sakit kepala dan tubuh pegal-pegal.
Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan darah yang mengandung lemak menjadi lebih kental dan dapat menumpuk di dinding pembuluh darah.
Tak boleh dibiarkan, penumpukan lemak di pembuluh darah bisa menyebabkan saluran darah menyempit dan pasokan oksigen jadi berkurang.
Saat kadar oksigen berkurang, Anda bisa mengalami sakit kepala atau badan terasa pegal-pegal. Anda bisa dengan mudah mendapati keberadaan kolesterol tinggi dengan melakukan pemeriksaan darah dan kesehatan secara rutin.
Baca juga: Tips Olahraga yang Tepat Saat Pandemi dari Stikes Panti Kosala
Maka, jangan menunggu hingga terkena komplikasi yang lebih serius, selalu ikuti cek kesehatan secara teratur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.