Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ajang Pra-KTT Y20, Generasi Muda Diminta Melek Keuangan Digital

Kompas.com - 24/04/2022, 17:16 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia resmi membuka Pra-KTT ke-2 Youth 20 (Y20) Indonesia 2022 di Lombok, Sabtu (23/4/2022) dengan pembahasan mengenai peningkatan kesadaran anak muda terhadap keuangan digital.

Layanan keuangan digital tumbuh pesat di tengah pandemi Covid-19. Sayangnya, masih banyak populasi dunia yang belum menikmati manfaat ekonomi digital.

Baca juga: Ajang Y20 Dorong Anak Muda Pengaruhi Kebijakan Global

Banyak masyarakat khususnya di negara berkembang masih mengandalkan uang tunai (cash).

Belum lagi adanya kendala akses internet, serta tantangan literasi keuangan digital termasuk di kalangan anak muda sendiri.

Bahkan, survei Y20 Indonesia dan Cint menunjukkan 61 persen anak muda di G20 kesulitan mengakses internet, termasuk koneksi yang tidak stabil dan lambat.

Untuk itu, hari pertama Pra-KTT mengangkat tema “Reaping the Benefits of Digital Transformation: Raising Youth Digital Financial Awareness".

Forum ini menyoroti kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesadaran keuangan digital di kalangan generasi muda.

Co-Chair Y20 Indonesia 2022, Budy Sugandi mengatakan, kemajuan teknologi digital menghadirkan kesempatan sekaligus tantangan bagi generasi muda.

"Kemajuan teknologi digital berdampak pada generasi muda. Tetapi sejumlah kerangka kerja publik masih ambigu. Intervensi pemerintah khususnya di negara G20 perlu menjadi contoh," ungkap Budy dalam keterangan resminya, Minggu (24/4/2022).

Suara anak muda, kata dia, adalah suara masa kini dan masa depan.

Baca juga: Isu Pengenaan Tarif Rp 1.000 Setiap Akses NIK, Ini Kata Pakar Unair

"Apa yang kita hasilkan hari ini dan esok tidak hanya mewakilkan suara anak muda di Indonesia atau di negara G20, tetapi anak muda di seluruh dunia," tambahnya.

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, literasi layanan keuangan digital di kalangan milenial masih menjadi tantangan besar bangsa ini.

Jika tidak diimbangi peningkatan literasi di kalangan pemuda, maraknya perkembangan layanan keuangan digital justru akan berdampak negatif.

"Namun, masih ada tantangan besar, terutama mengenai tingkat literasi layanan keuangan digital di kalangan anak muda," tutur dia.

Karena itu, menurut Zainudin Amali, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus mendorong generasi muda untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan minat baca mereka mengenai keuangan digital.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com